Pertumpahan Darah Polisi Vs Gengster di Caracas, 23 Orang Tewas

caracas
caracas (Foto : )
Kepolisian Venezuela menggelar operasi keamanan warga pada Jumat hingga Sabtu pekan lalu. Operasi ini berujung dengan bentrokan antara polisi dan gangster di Caracas yang menewaskan 23 orang.
Kantor berita Reuters melaporkan pada Senin (11/1/2021), Marino Alvarad, peneliti dari kelompok pemerhati hak asasi manusia PROVEA, mengatakan pertumpahan darah dimulai pada Jumat sore dengan operasi oleh dua unit Pasukan Aksi Khusus (FAES) dan Unit Operasi Taktis Khusus (UOTE) di lingkungan yang dipenuhi geng di La Vega. Hal ini berlanjut hingga Sabtu,"Sejauh yang saya ingat, ini adalah operasi keamanan warga dengan jumlah korban terbesar,” kata Alvarado.Menurut Alvarado, tidak ada anggota polisi yang tewas dalam bentrokan itu.Peristiwa ini menambah catatan buruk pemerintahan Presiden Nicolas Maduro di mata dunia internasional. Sebuah misi pencari fakta Perserikatan Bangsa-Bangsa menilai bahwa pemerintahan Maduro telah melakukan pelanggaran HAM yang sistematis. Mereka tahun lalu menyerukan agar FAES dibubarkan karena perannya dalam pembunuhan di luar hukum.Kementerian Informasi Venezuela maupun Kantor Kejaksaan segera menanggapi temuan PBB itu. Pemerintah mengatakan laporan misi pencari fakta PBB diganggu dengan kebohongan.Venezuela adalah salah satu negara paling kejam di dunia, dengan tingkat pembunuhan sekitar 45,6 per 100 ribu penduduk pada 2020, menurut LSM Venezuelan Observatory of Violence. Reuters