FA akui komentar Cavani tak berbau rasisme tapi sanksi belum dicabut. Edinson Cavani mengunggah foto dengan pesan bertuliskan "gracias negrito" kepada temannya setelah Manchester United menang 3-2 atas Southampton pada 29 November 2020.
Panel asosiasi sepak bola Inggris (FA) pada Kamis 7 Januari 2021 akhirnya menyatakan bahasa yang digunakan oleh Edinson Cavani dalam unggahan di media sosialnya tidak bersifat rasisme. Namun uniknya striker Manchester United asal Uruguay ini tetap mendapat sanksi larangan bermain di tiga pertandingan.Penyerang asal Uruguay itu pekan lalu diganjar larangan bermain tiga pertandingan dan denda sebesar 100.000 poundsterling (sekitar 1,9 miliar rupiah) karena mengunggah foto dengan pesan bertuliskan "gracias negrito". Foto dan pesan tersebut ditujukan oleh Cavani kepada temannya setelah Manchester United menang 3-2 atas Southampton pada 29 November 2020.Namun FA memandang kata itu berbau rasisme dan temuan komisi peraturan FA yang dipublikasikan pada Kamis menjelaskan kenapa Cavani diberi sanksi minimum sesuai peraturan FA E3.1."Komisi puas bahwa sang pemain menulis balasannya dengan apresiasi penuh kasih atas pesan dari teman Uruguaynya dan bahwa pesan itu tidak dirancang atau dimaksudkan untuk menjadi rasis atau menyinggung baik kepada temannya atau orang lain yang membaca konten dari postingan Instagram tersebut," demikian pernyataan FA seperti dikutip Reuters."Kesimpulan itu didukung oleh semua bukti yang tersedia yang relevan dengan situasi di mana postingan tersebut dibuat dan dengan memperhatikan karakteristik dan respon pemain... Namun, tidak cukup bahwa sang pemain tidak memiliki niat seperti itu."FA mengatakan bahwa para pendukung Liga Inggris bisa melihat kata "negrito", yang dalam bahasa Spanyol berarti "orang kecil berkulit hitam", berbau rasisme.Konfederasi sepak bola Amerika Selatan (CONMEBOL) dan Asosiasi sepak bola Uruguay telah mengkritik keputusan FA dalam menjatuhkan sanksi larangan main di 3 pertandingan kepada Cavani menyusul unggahannya tersebut.Komisi FA menyatakan terkejut terhadap kurangnya pelatihan media yang diberikan kepada Cavani, yang bergabung dengan United pada Oktober 2020 lalu, sehingga dia bisa "berada dalam posisi yang lebih baik untuk memahami perbedaan budaya yang mungkin bisa menimbulkan masalah dengan pemain asing yang memposting informasi di platform media sosial".Akademi Bahasa Nasional Uruguay sempat dibuat berang oleh keputusan itu dan menyebut keputusan FA merupakan hasil dari "kemiskinan pengetahuan budaya dan lingustik".Academia Nacional de Letras Uruguay pada Jumat (1/1/2021), seperti dilansir AFP, menyatakan kata "negro" (orang berkulit hitam) atau diminutifnya "negrito" - mirip dengan "gordo" (gendut) atau "gordito" dan "flaco" (kurus) - merupakan istilah yang sering dipakai untuk menunjukkan rasa sayang kepada seseorang."Di Bahasa Spanyol (yang dipakai) di Uruguay, misalnya, di antara pasangan atau teman, antara orang tua dan anak, seseorang sering mendengar dan mengucapkan ekspresi seperti...gordito, negri, negrito," demikian pernyataan resmi akademi tersebut."Padahal seseorang yang diajak bicara belum tentu kelebihan berat badan atau berkulit gelap."Di akhir pernyataannya, akademi tersebut mengatakan FA telah "melakukan ketidakadilan serius terhadap seorang atlet Uruguay yang berada di tingkat internasional tertinggi dan telah menyingkap ketidaktahuan...tentang penggunaan bahasa dan khususnya bahasa Spanyol, tanpa memperhatikan semua kerumitan dan konteksnya."
Baca Juga :