Pebulutangkis Indonesia jalani 8 kali Swab Test di Thailand Open 2021. Swab Test rutin dilakukan oleh panitia pelaksana pertandingan Thailand Open 2021 untuk mencegah penularan virus Covid-19.
Panitia pelaksana BWF Super Series leg Asia menerapkan protokol kesehatan yang sangat ketat untuk mencegah setiap orang yang terlibat langsung di Thailand Open terpapar virus Corona. Tes PCR dilakukan sejak kedatangan rombongan pemain hingga pelaksanaan pertandingan dan menjelang kepulangan peserta ke negara masing-masing.Panitia juga hanya memberi tahu para pemain yang terpapar Covid-19 dari hasil Swab Test yang dilakukan. sementara para pemain, pelatih, dan official yang hasilnya negatif tidak akan dihubungi Panitia. Para pebulutangkis Pelatnas Indonesia mulai mengerti dengan proses Swab Test yang dilakukan oleh panitia pelaksana turnamen BWF Super Series seri Asia di Thailand.Para pemain tidak perlu menunggu hasil Swab Test apakah positif atau negatif Covid-19. Pasalnya setelah menjalani Swab Test pertama mereka tidak mendapatkan kabar dari panitia. Hal ini menurut Kabid Luar Negeri PP PBSI, Bambang Roedyanto dilakukan oleh Panitia hanya untuk para pemain yang Reaktif atau Positif Covid-19."Menyangkut hasil tes, kalau tidak ada keterangan dari panitia, itu berarti hasilnya negatif dan tidak perlu dikhawatirkan," kata Bambang Roedyanto, saat dikonfirmasi Tim Humas PP PBSI.Berdasarkan rilis panitia, paling tidak selama tinggal di "gelembung" di Bangkok, pemain, pelatih, dan tim pendukung akan menjalani 8 kali Swab Test. Tes selanjutnya bakal dijalani para pebulutangkis Pelatnas, pelatih dan official Indonesia pada tanggal 11 Januari 2021. Jadwal berikutnya akan menyusul tanggal 15, 18, 22, 26, dan 30 Januari 2021.Ketatnya protokol kesehatan yang diterapkan panitia pelaksana serta cara pengambilan sample dari rongga hidung yang dilakukan tim medis di Thailand, agak berbeda dari pelaksanaan Swab Test di Indonesia. Hal ini seperti diungkapkan oleh Hendra Setiawan.Pebulutangkis ganda putra Indonesia ini menyebutkan meski makin terbiasa mengikuti tes usap, dirinya tetap mengaku tegang, terutama menunggu hasilnya. Hanya, karena hal tersebut sudah merupakan regulasi yang harus dijalani, dirinya pun tidak mempersoalkan berbagai tes usap yang dilakukan Tim Medis di Bangkok Thailand."Ya sekarang, harus dibawa enjoy saja sih. Itu memang sudah konsekuensi saya ikut ke sini. Jadi sudah harus siap. Dicolok hidung itu, rasanya enak, kok. Hahaha," canda Hendra yang sudah enam kali mengikuti tes usap, termasuk di Tanah Air.Hal yang sama juga diungkapkan oleh pemain ganda putra Pramudya Kusumawardana. Swab Test di Bangkok Thailand agak berbeda daripada biasanya."Saya sudah terbiasa mengikuti tes usap. Cuma tes di Thailand ini berbeda. Di sini, lebih sakit rasanya," komentar Pramudya Kusumawardana."Sepertinya, orang petugas kesehatan di Bangkok tidak punya hati. Kalau nusuknya sakit sekali," timpal Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan, partner Pramudya.Dituturkan pelatih Eng Hian, dirinya secara jujur memang kurang nyaman dengan berbagai tes usap yang harus dijalani. Tetapi memang seperti ini regulasi yang ditetapkan panitia, mau tidak mau ya harus mengikutinya. Hal yang sama juga diungkapkan pelatih ganda putra Herry Iman Pierngadi."Tes usap ini kan wajib. Walaupun sebetulnya tidak nyaman, tetapi tetap harus dijalani. Toh semua itu juga untuk kepentingan diri kita sendiri," tutur pelatih ganda putra Herry Iman Pierngadi.
Baca Juga :