Menteri Luar Negeri Iran Javad Zarif memperingatkan inkumben Presiden Amerika Donald Trump untuk tidak terprovokasi memicu perang. Zarif mengaku mendapat laporan intelijen dari Irak yang mengklaim Israel mencoba mengadu domba Amerika dengan Iran.
"Intelijen terbaru dari Irak mengindikasikan bahwa agen/ provokator Israel mencoba menjebak Amerika - memprovokasi Trump yang akan segera turun untuk berperang," kata Javad Zarif, Seperti diberitakan Reuters, Sabtu, 2 Januari 2021.
Hingga saat ini aktivitas militer Amerika di kawasan teluk sudah meningkat. Mereka bahkan sempat menerjunkan pesawat bomber berkapasitas nuklir B-52 pada Rabu lalu. Amerika beralasan untuk berjaga-jaga akan kemungkinan serangan dari Iran. Pengganti Soleimani di Militer Iran, Esmail Ghani, beberapa hari lalu memang menyatakan bahwa balasan atas kematian pendahulunya mungkin terjadi. Meningkatnya aktivitas militer Amerika itulah yang membuat Iran memperingatkan Donald Trump agar jangan terjebak. Javad Zarif berkata, Iran tidak akan mencari gara-gara dengan Amerika apalagi berperang.
Pernyataan itu disampaikan Javad Zarif tepat sehari sebelum peringatan satu tahun kematian Jenderal Garda Nasional Iran, Qassem Soleimani.
Soleimani dibunuh di Baghdad, Irak pada Januari 2020 lewat serangan drone militer Amerika. Donald Trump, kala itu, berdalih Soleimani berencana menyerang kantor diplomatik Amerika di Timur Tengah.Peringatan kematian Soleimani pada 3 Januari menjadi sorotan belakangan ini. Berbagai pihak menyakini hal itu akan menjadi alasan atau pemicu peperangan baru antara Amerika dan Iran. Apalagi, Donald Trump sempat berencana menyerang Iran pada November lalu.Baca Juga :