Hasil keterangan FDA klik https://www.fda.gov/media/143557/download?fbclid=IwAR2U4e-sAyI1FmRSsxwFncalEoEoPVEoLI6y2zFLWL2Y7QtCzpToO41sMwM
Hasbunallah wani'mal wakiil." Pesan tersebut juga menyertakan satu foto kotak vaksin Sinovac beserta alat suntiknya.[caption id="attachment_421086" align="aligncenter" width="450"]
Tangkapan layar pesan hoaks yang menyebutkan vaksin Sinovac tidak halal, mengandung boraks, dan hanya untuk kelinci percobaan. (Whatsapp)[/caption]Benarkah vaksin Sinovac mengandung bahan-bahan berbahaya? Menurut Manajer Lapangan Tim Riset Uji Klinis Vaksin Covid-19 dari Universitas Padjadjaran Eddy Fadlyana mengonfirmasi klaim dalam persan tersebut adalah hoaks. Eddy mengatakan pesan itu mengandung hasutan dan kebohongan sehingga berpotensi membuat kekacauan di masyarakat.Kemasan yang ditampilkan dalam pesan itu, adalah kemasan vaksin yang khusus digunakan untuk uji klinis seperti yang dilakukan di Bandung."Vaksinnya saat ini belum ada yang dipasarkan untuk masyarakat. Kemasan yang ada di dalam foto adalah kemasan vaksin yang digunakan untuk uji klinis di Bandung," kata Eddy, Sab tu (2/1/2021) seperti dikutip dari Antara.Sementara klaim sel vero tidak halal, Eddy mengatakan lembaga yang menentukan halal atau tidaknya vaksin tersebut adalah MUI.Namun, Eddy menyatakan vaksin Sinovac tidak menggunakan enzim tripsin babi. Sejumlah vaksin juga menggunakan sel vero seperti vaksin DPT yang mengantongi sertifikat halal.Klaim lain bahwa vaksin COVID-19 Sinovac mengandung boraks, formalin, dan merkuri juga dibantah Eddy.Dalam vaksin dosis ganda (multidose) memang menggunakan merkuri jenis ethylmercury atau methylmercury.Tapi vaksin dosis tunggal tidak menggunakan merkuri. Merkuri itu pun berbeda dengan zat merkuri yang dilihat oleh masyarakat.Eddy menjelaskan merkuri yang digunakan dalam vaksin itu adalah merkuri yang ramah lingkungan.Jika masuk ke dalam tubuh, tubuh tidak meresapnya. Fungsi merkuri dalam vaksin adalah menjaga kualitas vaksin agar tidak cepat rusak dan tidak mudah terkontaminasi."Merkuri itu biasanya setelah masuk ke dalam tubuh dalam waktu tertentu akan dibuang lewat ginjal. Dosis yang digunakan juga di bawah ambang batas dari yang ditentukan WHO," kata Eddy.Sampai Sabtu (2/1/2021), Badan Pengawas Obat dan Makanan belum mengeluarkan izin penggunaan vaksin Covid-19 Sinovac. Sehingga vaksin asal China itu belum dapat diberikan untuk masyarakat..Pada Rabu (30/12/2020), pemberian izin penggunaan darurat vaksin Covid-19 Sinovac memasuki tahap penyelesaian. BPOM.
Baca Juga :