Pemerintah Kota Surabaya akan meninjau ulang rencana kegiatan belajar mengajar sekolah secara tatap muka, menyusul masih tingginya kasus covid-19 di Surabaya, Jawa Timur.
Pada semester genap tahun ajaran 2020/2021, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim menyebut sekolah boleh melaksanakan pembelajaran tatap muka pada Januari 2021 mendatang.Terkait hal tersebut, Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Surabaya Wisnu Sakti Buana menyatakan akan meninjau ulang rencana pembelajaran tatap muka sekolah, jika sebaran kasus covid-19 di wilayahnya belum berhasil diturunkan.“Anak-anak sekolah baru nanti awal tahun 2021. Setelah liburan ini kita rapatkan khusus. Tadi Dinas Pendidikan (Surabaya) sudah saya kasih instruksi khusus untuk memberikan laporan detail mengenai kesiapan kegiatan belajar tatap muka,” ujar Wisnu, usai kunjungan kerjanya di Pengadilan Negeri Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (30/12/2020). Baca juga:Tepis Khawatir Warganya, Plt Wali Kota Surabaya Siap yang Pertama Disuntik Vaksin Covid-19
Dikatakan Wisnu, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bekerjasama dengan Dinas Kesehatan dan beberapa pihak lainnya untuk memantau perkembangan kasus covid-19 di Surabaya, pasca liburan Natal dan Tahun Baru 2021 seperti apa. Menurut Wisnu, hal tersebut dilakukan untuk menentukan perlu tidaknya pelaksanaan pembelajaran tatap muka sekolah pada Januari 2021 mendatang.“Pemkot Surabaya kerjasama Dinas Kesehatan, IPI dan Persakmi untuk memantau perkembangan, penambahan atau penanganan covid-19 nanti pasca liburan tahun baru seperti apa,” katanya.“Kalau memungkinkan, kita coba akan buka dengan kapasitas yang minim dulu. Tapi kalau tidak memungkinkan, ya tetap kita lakukan (belajar) daring,” sambungnya.Berdasarkan data dari covid19.go.id, kasus covid-19 di Jawa Timur hingga Selasa (29/12/2020) pukul 12.00 WIB tercatat sebanyak 82.321 kasus. Jumlah ini menempati posisi kedua sebaran covid-19 setelah DKI Jakarta.Kemudian, data dari lawancovid-19.surabaya.go.id sampai dengan Selasa (29/12/2020) tercatat kumulatif konfirmasi covid-19 sebanyak 18.073, 257 kasus suspek, 59
Baca Juga :