Muncul di media sosial unggahan yang menyebut Menteri Agama Yaqut Cholil tidak tamat SMA.
Beredar di media jejaring sosial Facebook, sebuah unggahan yang turut dibagikan oleh akun bernama Dina E. Aziz pada Jumat 25 Desember 2020.
Pemilik akun membagikan postingan berupa screenshot dari akun Twitter @Garuda Hitam yang memuat narasi bahwa Menteri Agama Yaqut Cholil tidak lulus atau menamatkan Sekolah Menengah Atas (SMA).
Berikut narasi selengkapnya:
"berani tidak menag tunjukan ijazah SMA nya? kami sangat yakin lima juta persen tidak akan pernah berani karena tidak punya ijazah sma."
Pemilik akun membuat status dalam unggahannya dengan menulis:
"Waduh..Tamatan SMA aja dah di bully.Apalagi kalau gak tamat ya,"
[caption id="attachment_419621" align="alignnone" width="599"]![]()
Postingan yang beredar. (Screenshot Facebook)[/caption]
Unggahan yang dibagikan pemilik akun mendapat respon dengan 204 reaksi, 28 komentar dan 108 kali dibagikan ulang oleh pengguna Facebook.
Kemudian benarkah klaim sumber menyebut Menteri Agama Yaqut Cholil tidak tamat SMA?
Berikut krosceknya.
Penelusuran KROSCEK ANTVklik, lewat mesin perambahan Google menggunakan kata kunci “sekolah sma gus yaqut cholil”, hasil pencarian teratas merujuk ke laman depok.pikiran.rakyat.com, dalam artikel berjudul “Gus Yaqut Jabat Menag dengan Ijazah SMA, Faizal Assegaf: Bu Mega dan Gus Dur Juga Tak Tuntas Kuliah” yang dimuat pada (26/12).
![]()
Kutipan artikel menyebutkan:
“Menilik riwayat pendidikannya, Gus Yaqut yang lahir di Rembang pada 4 Januari 1975 silam itu diketahui merupakan seorang lulusan SMA.Berdasarkan data yang dihimpun, Gus Yaqut menempuh pendidikan sekolah menengah di Rembang, yakni SMPN 2 Rembang dan SMAN 2 Rembang.Gus Yaqut sempat melanjutkan pendidikan sarjana di Universitas Indonesia jurusan Sosiologi namun tidak sampai selesai.Akan tetapi, Gus Yaqut diketahui sangat aktif berorganisasi sejak masih muda, yakni salah satunya dengan mendirikan Persatuan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) cabang Depok pada 1996-1999.”
Sumber: https://depok.pikiran-rakyat.com/nasional/pr-091168949/gus-yaqut-jabat-menag-dengan-ijazah-sma-faizal-assegaf-bu-mega-dan-gus-dur-juga-tak-tuntas-kuliah
Kroscek berlanjut mencari sekolah yang disebut ditempuh Gus Yaqut, yakni SMAN 2 Rembang. Masih dalam perambahan Google, menggunakan kata kunci “sman 2 rembang gus yaqut”, ditemukan akun Facebook mengatasnamakan SMA Negeri 2 Rembang @smanegeri2rembang, memberi selamat kepada Yaqut. Akun ini mengatakan Yaqut merupakan alumnus SMAN 2 Rembang tahun 1993.
![]()
"Selamat dan sukses kepada H. Yaqut Cholil Qoumas (Gus Tutut) atas terpilihnya menjadi Menteri Agama Republik Indonesia. Gus Tutut adalah alumnus SMA Negeri 2 Rembang Tahun 1993.Kami segenap warga SMA Negeri 2 Rembang ikut bangga dan memberikan apresiasi yang sebesar-besarnya. Semoga Gus Tutut dapat mengemban amanah dalam menjalankan tugas baru sebagai Menteri Agama Republik Indonesia," tulis akun @smanegeri2rembang, Kamis 24 Desember 2020.
Dari kroscek dan temuan referensi, dapat disimpulkan klaim sumber yang menyebut Menteri Agama Yaqut Cholil tidak tamat SMA adalah tidak benar alias hoaks.
Fakta ditemukan Menteri Yaqut Cholil tamat atau lulus menempuh pendidikan SMA di SMAN 2 Rembang pada tahun 1993.
Informasi termasuk kategori fabricated content atau konten palsu.
Fabricated content terbilang menjadi jenis konten palsu yang paling berbahaya. Konten ini dibentuk dengan kandungan 100% tidak bisa dipertanggung-jawabkan secara fakta.
Postingan yang beredar. (Screenshot Facebook)[/caption]
Unggahan yang dibagikan pemilik akun mendapat respon dengan 204 reaksi, 28 komentar dan 108 kali dibagikan ulang oleh pengguna Facebook.
Kemudian benarkah klaim sumber menyebut Menteri Agama Yaqut Cholil tidak tamat SMA?
Berikut krosceknya.
Penelusuran KROSCEK ANTVklik, lewat mesin perambahan Google menggunakan kata kunci “sekolah sma gus yaqut cholil”, hasil pencarian teratas merujuk ke laman depok.pikiran.rakyat.com, dalam artikel berjudul “Gus Yaqut Jabat Menag dengan Ijazah SMA, Faizal Assegaf: Bu Mega dan Gus Dur Juga Tak Tuntas Kuliah” yang dimuat pada (26/12).
Kutipan artikel menyebutkan:
“Menilik riwayat pendidikannya, Gus Yaqut yang lahir di Rembang pada 4 Januari 1975 silam itu diketahui merupakan seorang lulusan SMA.Berdasarkan data yang dihimpun, Gus Yaqut menempuh pendidikan sekolah menengah di Rembang, yakni SMPN 2 Rembang dan SMAN 2 Rembang.Gus Yaqut sempat melanjutkan pendidikan sarjana di Universitas Indonesia jurusan Sosiologi namun tidak sampai selesai.Akan tetapi, Gus Yaqut diketahui sangat aktif berorganisasi sejak masih muda, yakni salah satunya dengan mendirikan Persatuan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) cabang Depok pada 1996-1999.”
Sumber: https://depok.pikiran-rakyat.com/nasional/pr-091168949/gus-yaqut-jabat-menag-dengan-ijazah-sma-faizal-assegaf-bu-mega-dan-gus-dur-juga-tak-tuntas-kuliah
Kroscek berlanjut mencari sekolah yang disebut ditempuh Gus Yaqut, yakni SMAN 2 Rembang. Masih dalam perambahan Google, menggunakan kata kunci “sman 2 rembang gus yaqut”, ditemukan akun Facebook mengatasnamakan SMA Negeri 2 Rembang @smanegeri2rembang, memberi selamat kepada Yaqut. Akun ini mengatakan Yaqut merupakan alumnus SMAN 2 Rembang tahun 1993.
"Selamat dan sukses kepada H. Yaqut Cholil Qoumas (Gus Tutut) atas terpilihnya menjadi Menteri Agama Republik Indonesia. Gus Tutut adalah alumnus SMA Negeri 2 Rembang Tahun 1993.Kami segenap warga SMA Negeri 2 Rembang ikut bangga dan memberikan apresiasi yang sebesar-besarnya. Semoga Gus Tutut dapat mengemban amanah dalam menjalankan tugas baru sebagai Menteri Agama Republik Indonesia," tulis akun @smanegeri2rembang, Kamis 24 Desember 2020.
Dari kroscek dan temuan referensi, dapat disimpulkan klaim sumber yang menyebut Menteri Agama Yaqut Cholil tidak tamat SMA adalah tidak benar alias hoaks.
Fakta ditemukan Menteri Yaqut Cholil tamat atau lulus menempuh pendidikan SMA di SMAN 2 Rembang pada tahun 1993.
Informasi termasuk kategori fabricated content atau konten palsu.
Fabricated content terbilang menjadi jenis konten palsu yang paling berbahaya. Konten ini dibentuk dengan kandungan 100% tidak bisa dipertanggung-jawabkan secara fakta.
