Kawasan Malioboro Yogyakarta menerapkan protokol kesehatan yang ketat untuk masyarakat yang ingin liburan di wilayah tersebut.
Mengutip akun Twitter humas Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta ada 10 protokol kesehatan yang diterapkan di kawasan wisata jalan Malioboro.Pertama, Pemda DIY telah menyediakan 40 titik wastafel cuci tangan di sepanjang padestrian Jalan Malioboro. Kedua, petugas akan melakukan Penyemprotan disinfektan secara rutin, setiap hari sekali di padestrian Jalan Malioboro.Ketiga, semua gate zonasi dilengkapi dengan thermo scan yang dipegang oleh Bregada. Selanjutnya pemda juga sudah memasang penanda jarak aman di setiap bangku.“Telah dipasang 1000-an penanda ‘jaga jarak’ di setiap bangku di sepanjang padestrian Jalan Malioboro,” jelasnya.https://twitter.com/humas_jogja/status/1342393757946155009?s=20Sedangkan kelima, selama periode libur natal 2020 dan tahun baru 2021, tidak dikeluarkan izin / rekomendasi event dalam bentuk apapun. Keenam, disiapkan tim pengamanan lingkungan dan penegakan protokol kesehatan, sebanyak 110 petugas Jogoboro, ditambah personil Satpol PP, Dishub, Linmas, TNI Polri.Ketujuh, penerapan protokol kesehatan yang ketat oleh seluruh paguyuban yang terlibat di Malioboro (andong, becak, PKL, dll). Kedelapan, optimalisasi Radio UPT Malioboro dalam penyampaian informasi.Bagi masyarakat yang ingin melewatkan malam tahun baru di kawasan Malioboro maka dilarang berkerumun.“Khusus pada tanggal 31 Desember 2020, mulai pkl 21.00 WIB, pengunjung Malioboro tidak diperbolehkan berhenti di sepanjang padestrian Jalan Malioboro,” tegas peraturan tersebut.Sedangkan terakhir, seluruh pengunjung diwajibkan selalu menerapkan protokol kesehatan 3M (Mencuci tangan, Menggunakan masker dengan benar, dan Menjaga jarak / menghindari kerumanan).
Baca Juga :