Presiden Komisi Eropa, memastikan kesepakatan perdagangan pasca Brexit akhirnya tercapai, Sementara PM Inggris menyerukan semangat nasionalisme.
Delegasi Uni Eropa dan Inggris sampai menjelang malam Natal bekerja sepanjang malam untuk menyelesaikan kesepakatan perdagangan Brexit (Britain Exit).Ini guna mencegah kekacauan ekonomi antara kedua belah pihak pada tahun baru 1 Januari 2021, saat Inggris keluar dari Uni Eropa.Akhirnya, kesepakatan perdagangan kedua pihak dapat tercapai. Hal ini dipastikan lewat pernyataan Kantor Perdana Menteri (PM) Inggris, Kamis (24/12/2020)."Kesepakatan telah tercapai," demikan pernyataan yang dibacakan dari Downing Street, kantor PM Inggris.PM Inggris Boris Johnson mengatakan, kesepakatan ini adalah hal yang baik untuk seluruh Eropa.Johnson juga menyuarakan semangat nasionalisme yang pernah dilontarkan saat referendum Brexit."Kita telah mengambil kembali kendali atas hukum dan nasib kita. Mulai 1 Januari (2021) kita di luar pabean Uni Eropa dan pasar tunggal (Eropa). Undang-undang Inggris akan dibuat sepenuhnya oleh parlemen Inggris, ditafsirkan oleh hakim Inggris yang duduk di Inggris. pengadilan. Yurisdiksi Pengadilan Eropa akan berakhir," katanya.Johnson juga mengklaim, Inggris telah mencapai kesepakatan dagang senilai 660 miliar poundsterling. Menurutnya, salah satu poin utama perdebatan dalam perundingan adalah soal perikanan. Namun lewat kesepakatan itu, Inggris telah mengambil kembali "kendali penuh" atas perairannya.Sementara Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen setuju bahwa Uni Eropa telah mencapai kesepakatan perdagangan pasca Brexit yang adil dan seimbang. Namun ia mengisyaratkan bahwa Uni Eropa memiliki keunggulan dalam negosiasi."Sebagaimana kita tahu, bagaimanapun, jika akan ada Brexit yang 'keras', itu tidak akan baik untuk kedua belah pihak. Tetapi itu akan berdampak lebih besar terhadap Inggris dibandingUni Eropa dengan semua kekuatannya dari 450 juta warga," katanya. CNN
Baca Juga :