Heboh Dosen WNI di Australia Hukum 300 Mahasiswa, Pihak Kampus Minta Maaf

anu abc
anu abc (Foto : )
Heboh, seorang dosen asal Indonesia di Australia yang menghukum 300 mahasiswanya karena diduga ada yang mencontek. Belakangan pihak kampus minta maaf dan hukuman itu dibatalkan.
Kejadian berawal saat mahasiswa tahun ketiga kelas sains komputer di Australian National University (ANU) telah selesai mengikuti perkuliahan tahun ini.Namun para mahasiswa tidak bisa bernafas lega karena pada Senin (21/12/2020)  mereka mendapat email dari salah seorang dosen, Hanna Kurniawati, yang menyebut nilai tugas akhir mereka dikurangi 30 persen.Ini dilakukan karena dia tidak bisa menemukan siapa yang melakukan kecurangan, maka seluruh 300 mahasiswa di kelas tersebut mendapat hukuman."Kami menerima laporan adanya pelanggaran akademis besar-besaran yang pelakunya tidak bisa ditemukan," tulis Hanna dalam emailnya."Karena itu, kami memutuskan menerapkan hukuman pengurangan 30 persen untuk tugas akhir," katanya lagiEmail dari Hanna langsung bikin seluruh mahasiswanya kecewa. Apalagi setelah ia meminta mahasiswa untuk tidak mengajukan protes kepada dosen.Menurut  dosen asal Indonesia ini, seharusnya para mahasiswa menyalahkan teman-teman yang dituduh telah berbuat curang.

Minta Maaf

Setelah hukuman ini bikin heboh, pihak ANU mengeluarkan permintaan maaf.  Dalam email yang dikirim Selasa (22/12/2020), Direktur Ilmu Sains Komputer di ANU, Tony Hosking menulis permintaan maaf dan menegaskan, hukuman untuk sekelas telah dibatalkan."Universitas meminta maaf atas kebingungan dan stress yang ditimbulkan karena pemberitahuan kemarin," tulis Hosking."Kami menyadari pesan itu tidak jelas dan harusnya lebih spesifik. Kami akan belajar dari kejadian ini dan berbuat lebih baik di masa depan," katanya lagiMenurutnya, pihak kampus tidaklah berniat memberikan hukuman kepada semua orang atas tuduhan adanya tindakan plagiat.Ia juga mengatakan ada bukti mengenai terjadinya pelanggaran akademis besar-besaran dalam tugas akhir ini.Presiden Asosiasi Mahasiswa Ilmu Komputer ANU, Felix Friedlander mengatakan ia menyambut baik jika masalah ini diselesaikan dalam waktu cepat."Insiden ini menunjukkan jika di tengah banyaknya pelanggaran akademis, tindakan mengurangi nilai bisa menjadi hukuman bagi mahasiswa yang jujur," kata Felix.Felix juga mengatakan pentingnya agar tuduhan kecurangan tersebut diselidiki secara adil dan mendalam.
ABC Indonesia