Sejak beroperasinya Tol Cimangis-Cibitung (Cimaci), Selasa (10/11/2020) lalu,sejatinya bisa mengurai kemacetan. Namun jalan alternatif Gunung Putri justru menjadi macet parah.
Kemacetan parah itu akibat, terlalu banyak mobil yang melintas, ditambah lagi dengan semerawutnya tempat memutar arah atau U-Turn .Dari pengamatan di lapangan, maka diperlu sekali bantuan Polisi lalu lintas untuk menangani dan mengaturnya, sehingga lalu lintas bisa lancar.Kehadiran polisi lalu lintas itu diharap bisa mengurai sumber penyebab kemacetan yakni di arah putar balik sekitar 100 meter menjelang komplels perumahan Kota Wisata.Belum lagi ulah para pemotor yang melawan arah dan menerobos tempat arah memutar, sehingga otomatis membuat laju kendaraan dari arah normal tertahan alias stuck.Kesemerawutan itu sudah berlangsung lama dan seolah polisi lalu lintas yang bertanggung jawab mengatur di lokasi seperti tak peduli.Memang sebuah ironi, karena ada ketidak-nyamanan berkendaraan, juga ada pelanggaran lalu lintas, tapi tak ada pembenahan.Banyak pengguna jalan yang sadar akan kepatuhan berlalu lintas membutuhlan kehadiran polisi lalu lintas untuk menegakkan aturan di lokasi yang dirasakan bagai neraka.Sejatinya kehadiran jalan tol sepanjang delapan kilometer (km), yang terbentang mulai dari gerbang tol Cibubur hingga Cileungsi. Kabupaten Bekasi, Jawa Barat itu bisa melancarkan arus lalu lintas di sekitarnya.Lebih dari lima tahun jalan Transyogi menjadi jalur neraka. Kemacetan lalu lintas terjadi sejak pagi hingga petang.Terlebih pada hari libur. Walau badan jalan sudah lebar, tapi tidak memecahkan persoalan lalu lintas di sana.Sekali lagi, para pengguna jalan sangat membutuhkan kehadiran polisi lalu lintas untuk bisa mengatur arus lalu lintas.Diharapkan, dengan kehadiran polisi lalu lintas, para pengguna jalan raya alternatif Gunung Putri bisa lebih tertib dan lalu lintas kana lancar.
Baca Juga :