Ribuan ikan kecil mati mendadak di kawasan wisata Piaynemo Raja Ampat, Provinsi Papua Barat. Namun belum diketahui penyebab matinya ikan tersebut.
Akan tetapi, sejumlah penyelam dan pemerhati lingkungan di Raja Ampat menduga penyebab kematiannya yang mendadak itu akibat blooming algae. Atau akibat nutrisi berlebih dalam perairan. Hal itu menyebabkan populasi alga menjadi banyak.Lembaga Konservasi Conservation International Indonesia atau CI yang melakukan program konservasi di Raja Ampat mengatakan, fenomena matinya ikan kecil di kawasan destinasi wisata Piaynemo Raja Ampat harus diteliti lebih lanjut oleh para ahli.BHS Tourism and Capacity Building Manager Conservation International Indonesia, Meidiarti Kasmidi, mengatakan fenomena matinya ikan kecil ini belum diketahui secara pasti."Jika kematian ikan-ikan kecil itu karena blooming algae, bagaimana solusinya. Dan bila bukan tetapi pencernaan atau racun bagaimana pula cara mengatasinya," kata Meidiarti, Selasa (22/12), seperti dikutip dari Antara.Meidiarti menuturkan, para pemerhati konservasi di Raja Ampat menduga kematian ikan kecil ini akibat blooming algae. Tetapi hal itu masih belum pasti karena masih harus didiskusikan dengan para ahli.Lebih lanjut, ia meminta dalam kondisi seperti ini, masyarakat setempat juga perlu diedukasi agar tetap menjaga kualitas air dari sampah dan sanitasi yang masuk ke laut.Fenomena matinya ribuan ikan kecil juga pernah terjadi di Laguna Pantai Trisik, Kulonprogo, DIY tahun 2019 lalu.Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kulonprogo turun tangan mengecek langsung ke lapangan untuk memastikan penyebabnya.[caption id="attachment_416834" align="aligncenter" width="800"] Ribuan ikan di Laguna Pantai Trisik, Kulonprogo, DIY, mati mendadak (Foto Dok. Istimewa)[/caption]Saat itu menurut Kabid Pemberdayaan Nelayan Kecil dan Pengelolaan Pelelangan Ikan DKP Kulonprogo Sugiharto, berdasarkan pengecekan dan hasil sampel air. Ditemukan adanya derajat keasaman (pH) yang cukup tinggi.
Baca Juga :