Sedih melihat pasien gangguan jiwa dipasung, Rektor Seminari Santo Kamilus, Maumere, Pastor Suparman Andi MI, putuskan untuk segera membangun rumah bebas pasung.
Menjelang Natal, Rektor Seminari Santo Kamilus, Maumere, Pastor Suparman Andi MI, sedih melihat satu pasien orang dengan gangguan jiwa (ODGJ), Hermus, yang sudah hampir 20 tahun dipasung."Kondisinya sangat menyedihkan, dipasung di rumah reot, tanpa busana, dan terpisah dari keluarganya. Atas kesepakatan dengan keluarga, kami putuskan segera mengakhiri pasungannya, dengan segera membangun rumah bebas pasung,” kata imam Kamilian itu kepada PEN@ Katolik, 19 Desember."Ini akan jadi rumah bebas pasung ke-51 yang dibangun Seminari Santo Kamilus untuk pasien ODGJ yang dipasung. Pembangunan itu sebenarnya sudah di luar target, yaitu 50 rumah sampai akhir 2020. Tapi, kami tak tega membiarkan penderitaanya berkepanjangan, dan ingin membebaskannya, sebagai Hadiah Natal dan Tahun Baru 2021," tambahnya.Menurut Pastor Andi, mengingat banyaknya beban finansial akhir tahun untuk bedah rumah bagi keluarga tak mampu dan rumah bebas pasung ke-50, kali ini seminari tak akan melakukan aksi Natal Bersama 2020.Tapi, kata Pastor Andi, hari-hari terakhir ini, pasien bertanya, “Kapan natalan bersama, Romo? Kok Bapa Romo diam-diam saja menjelang Natal? Masa tidak ada natalan seperti tahun lalu?” Itu bukan natalan biasa, “tapi kerinduan menerima ‘hadiah natalan’."Pandemi telah membuat mereka menderita secara ekonomi. Oleh karena itu, seminari menyiapkan paket natal masing-masing senilai 350.000 rupiah (beras 20 kg, gula 2 kg, minyak goreng 2 liter, dan mi goreng 1 box) untuk 80 keluarga pasien ODGJ dan keluarga tak mampu yang diasuh seminari itu.Sumber PEN@ Katolik (21/12).
Baca Juga :