Banyak Tenaga Kesehatan dan Guru di Rusia Enggan Disuntik Vaksin Sputnik

vaksin sputnik v reuters
vaksin sputnik v reuters (Foto : )
Pemerintah Rusia sudah menyetujui penggunaan darurat vaksin Sputnik V untuk tenaga kesehatan dan guru di sana. Namun kenyataannya, banyak yang enggan disuntik vaksin itu.
Nina Zhukova adalah seorang guru di sebuah sekolah di pinggiran selatan Moskow, Rusia.Seharusnya ia adalah salah satu penerima pertama vaksin Sputnik V, setelah pemerintah setempat mengeluarkan ijin penggunaan darurat untuk tenaga kesehatan dan guru.Namun Zhukova enggan mendapat vaksin itu lantaran tidak percaya khasiatnya."Saya tidak akan divaksin bahkan jika saya tidak terjangkit Covid. Saya hanya tidak percaya dengan obat-obatan Rusia," katanya seperti dilansir Moscow Times.Zhukova bukanlah satu-satunya orang yang skeptis atas vaksin Sputnik V. Banyak warga Rusia yang juga tidak percaya dengan khasiat vaksin itu.Ini terlihat dari sepinya klinik-klinik kesehatan yang menggelar vaksinasi massal. Kalau pun ada yang datang ke klinik, bukan untuk keperluan vaksinasi.Moscow Times juga berulangkali melaporkan, para dokter di sana enggan divaksin lantaran menganggap vaksin itu kurang ampuh.Program vaksinasi massal untuk tenaga kesehatan dan guru sendiri sudah dimulai sejak 4 Desember 2020.Meski banyak yang enggan disuntik, Alexander Gintsburg, petinggi di Gamaleya menyebut, lebih dari 150 ribu warga Rusia yang menerima vaksin Sputnik pekan lalu.Sementara Wali Kota Moskow, Sergey Sobyanin mengatakan, lebih dari 6.000 warganya telah menerima vaksin ini. Targetnya, dalam beberapa bulan ke depan, ada 6-7 juta warga yang akan divaksin.Sebelumnya, Rusia mengklaim vaksin Sputnik V efektif menangkal virus corona hingga 91,2 persen. Namun banyak ilmuwan dunia yang meragukan efektifitas vaksin ini.Ini karena saat uji klinis, jumlah relawan yang dilibatkan terlalu sedikit. Saat ini uji klinis masih berlanjut di sejumlah negara di luar Rusia, yaitu Belarus, Uni Emirat Arab, Venezuela dan India.
The Moscow Times