(15/12/2020) yang disertakan dalam pesan, artikel memuat kabar China akan mengimpor vaksin Pfizer dari Amerika Serikat. Impor itu disebut-sebut dilakukan oleh salah satu perusahaan farmasi yang terdaftar di China, Shanghai Fosun Pharmaceutical Group.
Dijelaskan dalam artikel, Vaksin Covid-19 Pfizer dari Amerika Serikat akan masuk Cina--negara yang selama ini dinilai memimpin dalam perlombaan pengembangan vaksin itu di dunia. Vaksin Pfizer rencananya akan dibawa oleh mitra BioNTech, Shanghai Fosun Pharmaceutical Group.Perusahaan bioteknologi Jerman, BioNTech, adalah mitra Pfizer dalam pengembangan vaksin Covid-19 menggunakan teknik mRNA. Sebuah kontrak kesepakatan awal senilai US$ 135 juta dilaporkan telah diteken BioNTech dengan Fosun untuk hak eksklusif penjualan vaksin Pfizer di daratan Cina, Taiwan, Hong Kong, dan Makao.Fosun berencana mengimpor sebanyak 7,2 juta dosis vaksin Covid-19 buatan Jerman itu pada pertengahan pertama 2021 per Januari. Saat ini, berdasarkan keterangan sejumlah sumbernya yang mengetahui rencana impor tersebut, Caixin melaporkan kalau Fosun sedang mengatur logistik vaksin itu dari pabrik BioNTech di Jerman ke Cina dengan beberapa maskapai.Fosun memastikan haknya untuk bisa mendistribusikan vaksin itu di Cina daratan, Hong Kong, Taiwan, dan Makao, pada Maret lalu. Pada Agustus lalu, Fosun juga mengungkap rencananya menyuplai 10 juta dosis ke Hong Kong dan Makao melalui Jacobson Pharma Corp yang berbasis di Hong Kong.(Link: https://tekno.tempo.co/read/1414600/vaksin-covid-19-pfizer-akan-masuk-cina-tahun-depan
)Dari kroscek dan penjelasan, dapat disimpulkan klaim bahwa China membodohi Indonesia dengan tidak menggunakan vaksin buatan sendiri, adalah tidak benar.Faktanya, China sejak awal telah menggunakan vaksin buatan sendiri, dan beberapa contoh efek samping yang dilaporkan, mulai dari demam, nyeri di lokasi suntikan, hingga rasa lelah.Informasi ini masuk kategori misleading content atau konten yang menyesatkan.
Baca Juga :