Pemerintah Amerika Serikat (AS) menyebut dua negara ini sebagai manipulator mata uang. Sementara ada 10 negara lain masuk daftar pantauan.
Laporan Departemen Keuangan Amerika Serikat menyatakan, Vietnam dan Swiss adalah dua negara yang memenuhi ketiga kriteria untuk disebut sebagai manipulator mata uang.Sebutan itu akan memicu negosiasi khusus tahun depan. Jika masalah tidak berhasil diselesaikan, Amerika bisa menjatuhkan sanksi ekonomi terhadap Vietnam dan Swiss.Penetapan itu tercakup dalam laporan tahunan yang dirancang untuk menghentikan negara-negara memanipulasi mata uang mereka untuk mendapat keuntungan perdagangan yang tidak adil.Ini merupakan yang pertama kali bagi Washington mencap negara lain di luar China sebagai manipulator mata uang.Pada Agustus 2019, Washington pernah menyebut China sebagai manipulator mata uang saat kedua negara itu mengalami kebuntuan dalam perundingan perdagangan.Sementara China sendiri sekarang masuk dalam aftar pantauan. Ada 10 negara yang masuk daftar pantauan, yaitu China, Jepang, Korea Selatan, Jerman, Italia, Singapura, Malaysia, Taiwan, Thailand, dan India.Khusus untuk Taiwan, Thailand dan India baru dimasukkan daftar pantauan tahun ini. Sedangkan negara-negara lain sudah masuk daftar pantauan yang dikeluarkan dalam laporan terakhir pada bulan Januari 2020. VOA Indonesia
Baca Juga :