Dua buah bus berlabel "Bio Smart and Safe Bus" diparkir di halaman Kantor Gubernur Jawa Tengah, Senin (14/12). Ini bukan bis biasa. Tapi bus khusus yang didesain dengan standard tinggi untuk meminimalkan penyebaran virus Covid-19.
Dua unit bus tersebut terdiri atas bus penumpang dan Bus Bio laboratorium. Bus tersebut dibuat oleh Laksana Bus, sebuah perusahaan karoseri di Kabupaten Semarang.Menurut Stefan Arman dari Karoseri, Bio Smart and Safe Bus tersebut didesain menggunakan pendekatan aspek lingkungan atau environment, aspek pathogen dengan pengaplikasian lapisan nano silver yang dapat menguraikan virus atau bakteri pada interior bus, dan aspek host atau penumpang dengan penggunaan masker khusus dengan kandungan herbal.[caption id="attachment_414304" align="alignnone" width="600"] (Foto: Teguh Joko Sutrisno)[/caption]"Aspek lingkungan sudah mengadopsi tata letak kursi 1-1-1 atau physical distancing. Sistem yang membedakan dengan bus pada umumnya adalah sirkulasi udara yang sudah mengadopsi sistem sirkulasi udara di pesawat," kata Stefan.Ia menambahkan, sistem sirkulasi udara dingin yang dihembuskan melalui AC langsung bertikal ke bawah. Udara itu kemudian dihisap dan disalurkan ke 3 tahapan filter yaitu prefilter, HEPA grade filter, dan UV C."Diharapkan dengan sistem sirkulasi udara yang baru ini bisa meminimalkan atau mengurangi viral load yang ada di dalam kabin bus," ungkapnya.Sedangkan bus Bio Laboratorium merupakan prototype pertama yang memodifikasi kendaraan bus untuk laboratorium. Pada dasarnya bus Bio Laboratorium itu sama dengan bus-bus laboratorium yang sudah ada. Bedanya bus Bio Laboratorium tersebut memiliki banyak ruangan tersekat dengan Bio Safety level tinggi dari kendaraan laboratorium lainnya.[caption id="attachment_414310" align="alignnone" width="600"]
(Foto: Teguh Joko Sutrisno)[/caption]Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengapresiasi produk bus dari Karoseri Laksana tersebut. Menurutnya, bus tersebut bisa menjadi salah satu alternatif transportasi yang aman di tengah masa pandemi."Busnya bagus. Bisa jadi alternatif di tengah situasi seperti ini," katanya saat meninjau dua unit bus anticorona tersebutMenurut rencana bus tersebut akan didistribusikan ke daerah-daerah yang tidak memiliki fasilitas kesehatan seperti rumah sakit dan laboratorium.Bus ini nantinya akan digunakan untuk tes PCR atau swab dengan menjangkau area atau daerah terpencil yang tidak memiliki fasilitas kesehatan seperti rumah sakit atau laboratorium. Bus Bio Laboratorium ini pekan depan baru akan menjalani sertifikasi untuk mengetahui kapasitas tes yang bisa dilakukan. Teguh Joko Sutrisno | Semarang, Jateng
Baca Juga :