Ketum PSSI tunggu keputusan Kepolisian soal kepastian kompetisi. Hingga kini PSSI masih belum mendapatkan jawaban soal kepastian lanjutan Liga 1 meski PT LIB sudah mengundur jadwal kompetisi Februari 2021.
Tuntutan dari anggota klub Liga 1 yang meminta kepastian jadwal lanjutan kompetisi akan digelar mulai Februari tahun depan, membuat PSSI terus berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk perijinan keramaian kompetisi sepakbola.Pasalnya kompetisi Liga 1, Liga 2 dan Liga 3 Indonesia sudah dihentikan sejak pertengahan Maret 2020 lalu akibap Pandemi Covid-19. Maju mundur soal dilanjutkannya kompetisi Liga Indonesia membuat banyak klub anggota Liga kembang kempis jika tidak mau dikatakan mengalami kerugian besar.Pasalnya pengeluaran klub untuk membayar gaji pemain, dan karyawan terus berjalan meski PSSI telah mengeluarkan kebijakan kepada semua klub diijinkan membayar gaji pemain sebesar 50% dari nilai kontrak lama.Akibat pembatalan rencana kick off Liga Indonesia yang diundur menjadi 1 Oktober 2020 semakin membuat pihak manajemen klub kelimpungan membiayai pengeluaran sehari hari dan pengeluaran bulanan klub, meski mereka hanya melakukan latihan di home base masing-masing.Dampaknya sudah banyak pemain, khususnya pemain asing setiap klub anggota Liga Indonesia yang pulang ke negaranya masing-masing. Bahkan beberapa sudah memutuskan untuk mengakhiri kontrak dan meninggalkan klubnya karena masa kontraknya habis Desember 2020. Sementara PSSI tidak bisa memastikan kelanjutan kompetisi. Keuputsan terakhir tetap ditangan pihak Kepolisian.Karena itu Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan angkat bicara soal kelanjutan kompetisi 2020. Iwan Bule mengatakan pihaknya telah melakukan koordinasi dengan pihak kepolisian terkait dengan izin pelaksanaan lanjutan kompetisi 2020.Pria yang akrab dipanggil Iwan Bule mengatakan saat ini pihaknya tengah menunggu sinyal positif dari pihak kepolisian soal diselenggarakannya kembali kompetisi Liga 1 2020-2021. Sebelumnya PSSI telah merencanakan kompetisi akan digelar pada Februari 2021 mendatang.“Berkaitan dengan kompetisi, kita tunggu mudah-mudahan nanti pihak kepolisian bisa memberikan izin pada kita untuk bergulir. Pak menteri (Kemenpora, red) dan pihak terkait juga telah berkomunikasi,” tutur Iwan saat menghadiri Youth Fun Juggling Competition Kota Surabaya untuk menyambut Piala Dunia U-20 2021.Seiring dengan selesainya pilkada serentak, diharapkan izin pelaksanaan lanjutan kompetisi 2020-2021 dapat segera diterbitkan. Pasalnya apabila kompetisi sepakbola di Indonesia gagal digelar, hal ini akan menjadi ancaman serius kepada rencana besar pemerintah Indonesia yang sudah ditunjuk sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2021.Secara logika bagaimana FIFA mau menyelenggarakan putaran Final Piala Dunia U-20 yang direncanakan akan digelar Gelaran Piala Dunia U-20 yang dijadwalkan berlangsung pada 20 Mei sampai 11 Juni 2021, sementara kompetisi sepakbola Indonesia saja tidak digelar karena masih tingginya Covid-19.Masalah lainnya yang membuat klub kembang kempis adalah masalah renegosiasi kontrak antara klub dan pemain. Ketum PSSI Mochammad Iriawan menyerahkan sepenuhnya masalah tersebut kepada masing-masing klub. Iwan Bule mengatakan sudah ada mekanisme dan ketentuan untuk kontrak baru pemain dalam masa Covid-19 yang telah diatur dalam surat yang telah diterbitkan PSSI.“Masalah kontrak merupakan hubungan dalam klub itu sendiri dengan pemain dan sudah ada ketentuannya,” tutut Mochamad Iriawan.Tidak heran bagi klub kecil yang kemampuan dananya tidak begitu besar, mereka memutuskan untuk mengakhiri kontraknya dengan para pemain, khususnya pemain asing yang bayarannya lebih besar daripada pemain lokal.
Baca Juga :