Presiden Joko Widodo langsung melobi bos SpaceX, Elon Musk agar Biak jadi tempat peluncuran roket SpaceX. Ini sederet keuntungannya jika Biak jadi tempat peluncuran roket.
Dengan didampingi Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menelepon CEO Tesla Elon Musk pada Jumat (11/12/2020).Seperti dilansir laman maritim.go.id, pembicaraan ini membahas mengenai peluang investasi perusahaan mobil listrik Tesla dan komponen utama baterai listrik di Indonesia.Ternyata, selain urusan mobil listrik, Jokowi juga mengajak Tesla untuk menjadikan Indonesia sebagai tempat peluncuran atau launching pad roket SpaceX.CEO Tesla Elon Musk menanggapi undangan Presiden Jokowi dengan rencana mengirimkan timnya ke Indonesia pada bulan Januari 2021 untuk menjajaki semua peluang kerjasama tersebut.Indonesia memang sedang menyiapkan Biak di Papua sebagai tempat peluncuran satelit.Lembaga Penerbangan dan Antariksa (LAPAN) pernah menjalin kerja sama pembangunan Air Launch System di Biak dengan Rusia, tetapi tidak berlanjut.Ketika itu pihak Rusia merencanakan menggunakan Air Launch System atau dengan sistem peluncuran dari pesawat terbang jenis Antonov AN-124 untuk pengorbitan satelit.Saat pesawat berada di ketinggian 10 ribu meter di atas permukaan laut, roket dilepaskan dan kemudian motor roket dinyalakan. Peluncuran roket dari udara dapat mengirim satelit hingga lintas orbit yang diinginkan.
Untung Besar
Diperkirakan, jika SpaceX mau bekerja sama dengan LAPAN meluncurkan roketnya dari Biak, Elon Musk akan untung berlipat ganda.Seperti dilansir Media Dirgantara Vol 14 No.2 Desember 2019, Zakaria dari Zakaria Biro Kerja Sama, Hubungan Masyarakat, dan Umum LAPAN menyebut, ada sederet keunggulan Biak dibanding tempat-tempat peluncuran roket lain di dunia.Salah satunya adalah kondisi geografis Indonesia yang ideal untuk peluncuran roket komersial.Ini karena peluncuran roket dapat menghemat bahan bakar dan dapat mengangkut muatan lebih banyak ke berbagai orbit satelit.Selain itu Indonesia dekat beberapa negara Asia yang memilik lembagakeantariksaan yang sangat membutuhkan wahana peluncur satelit.Karena itu, potensi pasar ini dapat bisa dimonopoli oleh SpaceX jika mereka membangun tempat peluncuran di Indonesia.Disebutkan pula, sumber daya manusia (SDM) yang memiliki upah lebih murah dari negara lain juga dapat menjadi daya tarik tersendiri.Pemerintah juga dapat memberikan insentif terkait untuk barang ilmiah dan penelitian. Ditambah lagi, pengadaan bahan baku dan komponen penunjang lainnya yang lebih murah di Indonesia.Terakhir, Indonesia sudah memiliki Undang Undang Keantariksaan Nomor 21 Tahun 2013. Payung hukum ini akan memudahkan dalam pelaksanaan kerja sama dalam pengembangan teknologi antariksa maupun aspek komersialkeantariksaan di Indonesia.Baca Juga :
