Salah satu pengalamannya ia ceritakan saat berbicara tentang kandungan Surat Al-Fuushilat ayat 30.
“Saya tidaklah berani memastikan apakah itu malaikat yang merupakan diri. Saya cuma memohon bahwa semuanya itu adalah kawan yang baik belaka. Dan tidaklah mereka itu pernah membisikkan bisikan yang jahat ke dalam hati atau telinga saya. Cuma yang saya rasakan ialah bahwa saya tidak merasa takut bahaya apa yang akan menimpa saya. Sebab saya yakin bahwa yang saya perjuangkan selama ini lain tidak hanyalah agama Allah. Sekadar tenaga yang ada pada saya” tulisnya, seperti dikutip dari tirto.id.Ulama-ulama tersebut di atas membuktikan bahwa siksaan fisik dan pemenjaraan raga tidak sama artinya dengan pemenjaraan pikiran. Apalagi pembungkaman suara.Mereka tetap membaca dan berkarya karena kehidupan di penjara dimaknai sebagai bagian dari perjuangannya menegakkan Agama Allah SWT.Bahkan, suara mereka dari bilik jeruji besi terdengar semakin lantang, nyaring, dan jernih. Mampu menggedor-gedor nurani dan kesadaran siapapun yang ada di luar penjara.
Baca Juga :