Jumlah pasien covid-19 yang meninggal di Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Kalimantan Tengah, meningkat. Petugas pemulasaran jenazah kewalahan karena kekurangan tenaga.
Beberapa hari terakhir ini kasus positif covid-19 di Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Kalimantan Tengah, mengalami peningkatan yang cukup tinggi. Tercatat dalam data sebaran pasien covid-19, pasien terkonfirmasi positif dalam perawatan berjumlah 750 pasien per 10 Desember 2020.Jumlah kasus pasien meninggal terkonfirmasi positif covid-19 yang dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Sultan Imanuddin (RSUDSI) Pangkalan Bun juga meningkat, telah mencapai 24 orang, sehingga tim forensik yang menangani pemulasaran jenazah pasien kewalahan karena kekurangan tenaga. Bahkan di awal Desember pihaknya telah menangani 10 jenazah yang terkonfirmasi positif covid-19. Dalam sehari bisa mencapai dua sampai tiga jenazah yang ditangani. Sebagian besar jenazah pasien covid-19 rata - rata usianya diatas 30 tahun.Dokter Spesialis Forensik RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun, dr Erianto mengungkapkan, jika dilihat dari jumlah timnya, ia pun mengaku kekurangan tenaga. Namun beruntung dibantu pihak ketiga (relawan), sehingga dalam pemulasaran jenazah dapat tertangani. Dalam pemulasaran jenazah mereka tidak lagi mengenal waktu, terkadang pagi, siang, malam bahkan di waktu subuh.Dalam proses pengkafanan jenazah yang terkonfirmasi positif covid-19, pihaknya melakukan sesuai dengan protokol kesehatan yang dianjurkan pemerintah, MUI dan disaksikan pihak keluarga yang telah dilengkapi dengan alat pelindung diri (APD) level 3 dan bagi yang beragama Islam disesuaikan dengan fardu kifayah.“ Karena meningkatnya jumlah kasus covid-19 dan banyaknya yang meninggal dunia, sementara petugas kami hanya ada 3 orang. Tetapi kami juga dibantu adanya petugas tambahan dari luar. Yang agak sulit di lapangan adalah jika ada permintaan dari pihak keluarga untuk pemakaman di luar wilayah kami, “ ujar Dokter Spesialis Forensik RSUDI Pangkalan Bun, dr. Erianto.Dalam kasus ini rata-rata meninggalnya yang terkonfirmasi positif covid-19 disertai penyakit penyerta, sehingga daya tahan tubuhnya melemah akibat virus tersebut.Dr. Erianto mengatakan, sebelum penguburan, jenazah dan peti jenazah dibungkus dengan plastik agar saat pengangkatan jenazah tidak ada udara ataupun cairan keluar dari jenazah. Dengan cara begitu, sehingga virus yang mematikan tersebut tidak terkontaminasi kepada orang lain atau tim pemulasaran jenazah dan bahkan keluarga yang ingin mendoakan usai pemulasaran jenazah.Jamberi | Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah
Baca Juga :