4 Singa di Kebun Binatang Spanyol Positif Covid-19

singa corona
singa corona (Foto : )
Empat singa di Kebun Binatang Bercelona, Spanyol, telah dinyatakan positif Covid-19 oleh otoritas dokter hewan setempat pada Selasa (8/12/2020) lalu. Ini menjadi kasus kedua di dunia, di mana hewan menyerupai kucing berukuran besar bisa tertular Covid-19 juga.
Diberitakan  Channel News Asia , Rabu (9/12/2020) keempat singa itu bernama Zala, Nima, Run Run, dan Kiumbe. Mereka dipastikan tertular Covid-19 ketika pengelola kebun binatang mengetesnya usai menunjukkan gejala-gejala tertular.Adapun untuk penanganan lebih lanjut, Kebun Binatang Barcelona meminta bantuan dari Bronx Zoo di New York yang mengalami situasi serupa pada April lalu."Pengurus kebun binatang telah mengontak dan berkoordinasi dengan para pakar dari Veterinary Service of The Bronx Zoo di mana mereka satu-satunya yang mendokumentasikan gejala Covid-19 pada hewan menyerupai kucing," ujar Kebun Binatang Barcelona dalam keterangan persnya, Rabu, 9 Desember 2020.Pengelola Kebun Binatang Barcelona melanjutkan bahwa mereka belum mengetahui dari mana keempat singa itu bisa tertular Covid-19. Penyelidikan tengah dilakukan untuk menemukan jawabannya.Dugaan sejauh ini, mereka tertular dari para staf yang ditugaskan untuk merawat mereka. Bulan lalu, dua staf Kebun Binatang Barcelona dinyatakan positif tertular Covid-19.Pihak Kebun Binatang Barcelona menyakini mereka tidak tertular dari hewan-hewan mereka lainnya karena selalu berada di kandang terpisah.Sementara investigasi dilakukan dan menunggu bantuan dari Bronx Zoo, keempat singa terkait diawasi ketat dan diberi obat pereda gejala Covid-19 dahulu.Kebanyakan adalah obat yang digunakan untuk menangani penyakit flu serta demam karena gejala yang dialami keempatnya tidak parah.Sebagai catatan, untuk kasus di Bronx Zoo, New York, ada tujuh hewan yang dinyatakan tertular Covid-19. Rinciannya adalah empat macan dan tiga singa. Mereka adalah kasus pertama di dunia yang menyatakan hewan menyerupai kucing (feline) bisa tertular Covid-19 juga.
Channel News Asia