KROSCEK: Minum Minyak Kayu Putih Dapat Mengobati COVID-19

fI
fI (Foto : )
Muncul di media sosial narasi yang menyebut minum minyak kayu putih dapat mengobati virus corona Covid-19.
Beredar di layanan jejaring sosial berbasis teks, Twitter, pada 3 Desember 2020 dari akun bernama @Simplemiska yang membuat cuitan dengan menyebut minum minyak kayu putih mengurangi sesak nafas saat terpapar Covid-19. Berikut narasi selengkapnya:
“Buat kluargakuTETAP WASPADA YAHTmn positif covid..kluar lendir dr hidung smp bercampur darah..nafas sesak…stlh minum minyak kayu putih..baru berasa enakan jalan nafasnya…INGAT!! COVID itu ada yah…bukan ANTARA ADA DAN TIADA” Kemudian benarkah klaim minum minyak kayu putih dapat mengobati virus Covid-19? Berikut krosceknya. Penelusuran KROSCEK ANTVklik, lewat mesin perambahan Google untuk menjawab apakah minyak kayu putih dapat menyembuhkan Covid-19, ditemukan referensi yang menjelaskan, hingga saat ini belum ada penelitian yang membahas soal pengonsumsian minyak kayu putih untuk mengobati virus corona. Pernyataan disampaikan dr. Alvin Nursalim, Sp.PD, seperti dilansir dalam laman klikdokter dalam artikel “Medfact: Minum Minyak Kayu Putih Bisa Atasi COVID-19?” (28/9) Dalam sebuah penelitian, disebutkan kalau minyak kayu putih memiliki kandungan senyawa 1,8 sineol yang cukup tinggi, yaitu 47,61 persen. Semakin tinggi kadar senyawa sineol, makin tinggi pula perannya sebagai antiradang dan antioksidan, khususnya dalam mengatasi penyakit saluran pernapasan. Tapi, apakah manfaat minyak kayu putih tersebut didapatkan dengan cara diminum? Bukankah hanya bisa dioleskan saja di luar tubuh? Menurut dr. Alvin hingga saat ini belum ada penelitian yang membahas soal pengonsumsian minyak kayu putih untuk mengobati virus corona. Kalau untuk dioleskan ke badan, memang ada manfaatnya. “Jadi saya tidak menyarankan untuk meminum, sekali pun itu hanya setetes minyak kayu putih, sampai ada bukti penelitiannya. Belum ada bukti dokumentasi yang jelas soal bagaimana bahaya minum minyak kayu putih bagi tubuh,” jelasnya. Dokter Alvin menambahkan, “Tujuan awal dari pembuatan minyak kayu putih itu memang untuk dioles, bukan untuk diminum. Bisa saja kemungkinannya justru timbul gangguan cerna, seperti mual dan muntah.” Sebenarnya, memang pernah ada penelitian eucalyptus dan efektivitasnya untuk membunuh virus beta corona. Namun, virus SARS-CoV-2 ini termasuk beta corona yang baru, sehingga penelitian tersebut itu bersifat in vitro. Ada juga penelitian bioinformatika tentang zat aktif eucalyptus terhadap virus SARS-CoV-2. Namun, penelitian tersebut hanya berupa molekular docking atau simulasi komputer. Pernyataan ini disampaikan oleh peneliti UGM, Rini Pujianti, Ph.D, terangkum dalam laman ugm.ac.id dalam artikel “Eucalyptus Has Not Yet Proven to Kill Coronavirus” (9/7) Eucalyptus memang sudah lama dikenal sebagai salah satu tanaman obat yang biasa digunakan orang Indonesia. Beberapa orang bahkan beranggapan bahwa tanaman ini dapat membunuh virus corona. Peneliti UGM, Rini Pujiarti, Ph.D., mengungkapkan, klaim tersebut tidak bisa sepenuhnya akurat. Pasalnya, belum ada bukti klinis untuk validasi sebagai obat Covid-19 meski tanaman ini memang memiliki potensi antivirus karena kandungan aktif dalam minyak atsiri Eucalyptus. “Eucalyptus memang berpotensi sebagai antivirus karena kandungan aktif dalam minyak atsiri kayu putih. Namun, jika kita mengklaim bahwa Eucalyptus bisa membunuh virus corona penyebab Covid-19, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut,” ujar dosen di Fakultas Ilmu Budaya UGM ini. Riset Eucalyptus sebagai antivirus Covid-19, jelasnya, masih sebatas riset in vitro dan riset molecular docking atau simulasi komputer yang dilakukan dengan menyamakan molekul zat aktif di Eucalyptus dengan molekul protein virus SARS-CoV-2. Namun, ia menilai ini terobosan yang sangat baik untuk menggunakan bahan alami sebagai anti Covid-19 seperti dari tanaman kayu putih. Bahan aktif dalam Eucalyptus yang berpotensi sebagai anti covid-19 adalah 1,8-cineole atau eucalyptol. Merupakan komponen kimia utama minyak atsiri kayu putih yang memiliki bioaktivitas sebagai antivirus. “Namun tidak menutup kemungkinan efektifitas yang ditimbulkan dari efek sinergi beberapa senyawa yang ada dalam minyak atsiri kayu putih,” terangnya. Dari kroscek dan penjelasan referensi, dapat disimpulkan klaim yang menyebut meminum minyak kayu putih dapat mengobati  COVID-19 adalah tidak benar. Faktanya belum ada bukti klinis untuk validasi sebagai obat Covid-19 meski tanaman ini memang memiliki potensi antivirus karena kandungan aktif dalam minyak atsiri Eucalyptus. Informasi masuk kategori fabricated content atau konten palsu. Fabricatedcontent terbilang menjadi jenis konten palsu yang paling berbahaya. Konten ini dibentuk dengan kandungan 100% tidak bisa dipertanggung-jawabkan secara fakta.