Pejabat-pejabat di Jerman hari Jumat (4/12) mengatakan ketika mempersiapkan lokasi penyimpanan vaksin pertama virus corona yang disetujui oleh regulator Uni Eropa, mereka juga mengkaji potensi terjadinya serangan terhadap pusat vaksinasi massal itu.
Seperti diberitakan VOA Indonesia , Inggris pada hari Rabu (2/12/2020) lalu telah memberi lampu hijau untuk penggunaan darurat vaksin buatan perusahaan Jerman BioNTech dan perusahaan farmasi raksasa Amerika Pfizer.Badan Urusan Obat-Obatan Eropa EMA mengindikasikan bahwa mereka tidak akan memutuskan persetujuan vaksin itu hingga 29 Desember, dua minggu lebih lambat dari perkiraan imunisasi massal yang diharapkan Jerman.Mantan kepala badan perlindungan warga sipil Jerman diberi tugas untuk mempersiapkan enam lokasi vaksinasi massal di Berlin. Ia mengatakan masih ada pertanyaan-pertanyaan soal keamanan yang harus dijawab.Sekelompok kecil warga di Jerman telah melancarkan protes rutin terhadap berbagai pembatasan yang diberlakukan pihak berwenang terkait pandemi virus corona. Mereka menilai pembatasan kontak sosial, penutupan sejumlah bisnis dan keharusan mengenakan masker adalah pelanggaran yang tidak perlu atas hak-hak mereka.Mereka yang menentang kebijakan itu berkelindan dengan kelompok anti-vaksin yang mengklaim suntikan Covid-19 akan menjadi suatu keharusan, meskipun pemerintah berulangkali menyangkal hal itu.Juru bicara Kementerian Dalam Negeri Jerman mengatakan badan-badan keamanan mewaspadai hal-hal seperti ini.“Saya belum mengetahui skenario ancaman nyata,” ujar juru bicara itu pada wartawan di Berlin, tetapi ditambahkannya, “bagaimana pun kami tidak dapat memberi informasi tentang rincian dan fakta di lapangan.”Alat-alat pendingin (
super freezer ) terlihat ditempatkan di sebuah gudang rahasia di Jerman hari Jumat (4/12). Ini merupakan salah satu dari banyak lokasi di mana vaksin Pfizer-BioNTech dan vaksin-vaksin lain akan disimpan, segera setelah diotorisasi pihak berwenang.Keamanan akan menjadi kuncinya, demikian ujar Tobias Braeunlein, Kepala Koordinasi Gugus Tugas Vaksin di Kementerian Dalam Negeri Hesse dalam wawancara dengan German TV, sebagaimana dikutip Associated Press.“Kami memiliki kontak sangat dekat dengan polisi yang telah mengkaji jalur pasokan, memonitor gudang itu dan juga mengawasi transportasi; dan tentunya memberi nasehat pada pusat vaksin lokal tentang bagaimana memastikan keamanan terbaik di sini,” ujarnya.Sementara itu Menteri Kesehatan Jerman Jens Spahn mengatakan Uni Eropa dan Jerman akan terpengaruh fakta bahwa Pfizer pada awalnya akan memasok stok vaksin yang terbatas.“Walhasil mereka yang akan menjadi kelompok pertama yang menerima vaksin itu – baik Inggris, Amerika atau Uni Eropa – kini memperkirakan akan menerima dosis vaksin yang lebih sedikit dalam minggu-minggu pertama.” Ditambahkannya, “ketika ada persetujuan, vaksinasi pertama akan tersedia di Jerman pada pergantian tahun nanti.” VOA Indonesia
Baca Juga :