Majalah Time menobatkan ilmuwan muda berusia 15 tahun, Gitanjali Rao sebagai
Kid of the Year
. Dia menjadi bocah pertama yang meraih predikat tersebut.
Gitanjali adalah seorang ilmuwan dan penemu asal Denver, Colorado, Amerika Serikat (AS). Dia telah menemukan teknologi di berbagai bidang. Satu di antaranya adalah membuat aplikasi serta ekstensi Chrome menggunakan kecerdasan buatan untuk mendeteksi perundungan siber.
Terdapat lima ribu nominasi Kid of The Year Majalah Time yang berbasis di AS. Komite anak muda dan presenter televisi Trevor Noah kemudian memilih lima finalis. Gitanjali dan empat anak lainnya dijadwalkan diberi penghargaan dalam acara televisi spesial pada Jumat pekan depan.
[caption id="attachment_410369" align="alignnone" width="300"]![Ilmuwan Muda Berusia 15 Tahun Dinobatkan Majalah Time Sebagai Kid of the Year]()
Gitanjali Rao di sampul majalah Time (Foto: time.com)[/caption]
Dalam sebuah wawancara dengan aktris sekaligus aktivis kemanusiaan Angelina Jolie, Gitanjali mengutarakan keinginannya untuk berkontribusi memecahkan masalah yang dihadapi dunia.
[caption id="attachment_410370" align="alignnone" width="600"]![Ilmuwan Muda Berusia 15 Tahun Dinobatkan Majalah Time Sebagai Kid of the Year]()
(Foto: Geo.tv)[/caption]
“Saya tidak terlihat seperti ilmuwan pada umumnya. Semua yang saya lihat di TV adalah seorang ilmuwan yang lebih tua, biasanya berkulit putih,” kata Gitanjali, dikutip dari the Guardian.
Dia mengakui memiliki keinginan untuk menginspirasi orang-orang. “Tujuan saya benar-benar telah berubah. Tidak hanya dari membuat perangkat sendiri untuk menyelesaikan masalah dunia, tetapi menginspirasi orang lain untuk melakukan hal yang sama juga,” ujarnya.
“Karena, dari pengalaman pribadi, tidaklah mudah apabila Anda tidak melihat orang lain seperti Anda. Jadi saya benar-benar ingin mengeluarkan pesan itu: Jika saya bisa melakukannya, Anda bisa melakukannya, dan siapa pun bisa melakukannya,” kata Gitanjali.
Time mulai membuat Man of the Year pada 1927. Media ini kemudian memperbaruinya dengan Person of the Year. Namun baru kali ini Time memberi penghargaan Kid of the Year. Tahun lalu, aktivis iklim berusia 16 tahun Greta Thunberg turut diberi penghargaan oleh Time.
The Guardian
Gitanjali Rao di sampul majalah Time (Foto: time.com)[/caption]
Dalam sebuah wawancara dengan aktris sekaligus aktivis kemanusiaan Angelina Jolie, Gitanjali mengutarakan keinginannya untuk berkontribusi memecahkan masalah yang dihadapi dunia.
[caption id="attachment_410370" align="alignnone" width="600"]
(Foto: Geo.tv)[/caption]
“Saya tidak terlihat seperti ilmuwan pada umumnya. Semua yang saya lihat di TV adalah seorang ilmuwan yang lebih tua, biasanya berkulit putih,” kata Gitanjali, dikutip dari the Guardian.
Dia mengakui memiliki keinginan untuk menginspirasi orang-orang. “Tujuan saya benar-benar telah berubah. Tidak hanya dari membuat perangkat sendiri untuk menyelesaikan masalah dunia, tetapi menginspirasi orang lain untuk melakukan hal yang sama juga,” ujarnya.
“Karena, dari pengalaman pribadi, tidaklah mudah apabila Anda tidak melihat orang lain seperti Anda. Jadi saya benar-benar ingin mengeluarkan pesan itu: Jika saya bisa melakukannya, Anda bisa melakukannya, dan siapa pun bisa melakukannya,” kata Gitanjali.
Time mulai membuat Man of the Year pada 1927. Media ini kemudian memperbaruinya dengan Person of the Year. Namun baru kali ini Time memberi penghargaan Kid of the Year. Tahun lalu, aktivis iklim berusia 16 tahun Greta Thunberg turut diberi penghargaan oleh Time.
The Guardian
