Hingga kini aktivitas Gunung Semeru fluktuatif, dalam sehari telah mengeluarkan 19 kali letusan, di Lumajang, Jawa Timur. Meski demikian, aktivitas warga tetap normal dan tetap waspada akan bahaya sekunder yakni terjangan banjir lahar dingin yang datang secara tiba-tiba.
Gunung Semeru dengan ketinggian 3.676 meter dari permukaan laut, Sabtu pagi (5/12/2020) terlihat sangat jelas dan terang. Bahkan guguran lava terus terjadi mengarah ke Tenggara, terlihat dari Desa Sumbermujur, Kecamatan Candipuro, Lumajang, Jawa Timur.Dari hasil pantauan seismograf, tercatat dalam sehari telah terjadi 19 kali letusan, 21 kali guguran lava, 10 kali hembusan dan 4 kali tremor harmonik. Hal ini menandakan bahwa aktivitas Gunung Semeru berubah-ubah atau fluktuatif, dalam status waspada level dua.Aktivitas warga Desa Sumbermujur di sisi Utara lereng Gunung Semeru, tetap normal seperti hari biasa sebelum terjadinya erupsi semeru. Namun warga lima desa di sisi Selatan, Desa Oro-Oro Ombo, Sumber Urip, Supit Urang, Sumberwuluh dan Pronojiwo harus mewaspadai ancaman bencana sekunder, yakni banjir lahar dingin dengan membawa jutaan meter kubik vulkanik menerjang.“ Yang perlu diwaspadai adalah terjadinya banjir lahar dingin yang tiba-tiba, karena sekarang ini sedang di bulan-bulan yang curah hujannya tinggi, “ ujar Ketua Tim Tanggap Darurat Erupsi Semeru, Kristianto.Bagi warga di sepanjang sungai aliran lahar curah kobokan, diminta segera mengungsi ke tempat yang lebih tinggi atau aman. Apabila terjadi hujan deras di puncak mahameru, karena dikhawatirkan banjir lahar dingin datang secara tiba-tiba.Dihimbau juga kepada para penambang pasir agar tidak beraktivitas sementara, di sejumlah sungai aliran lahar curah kobokan dan bondeli. Apalagi jika terpantau mendung di atas kawah jonggring saloko, karena potensi ancaman banjir lahar dingin Semeru masih cukup tinggi.Muhammad Syahwan | Lumajang, Jawa Timur
Aktivitas Gunung Semeru Fluktuatif, Dalam Sehari Terjadi 19 Kali Letusan
Sabtu, 5 Desember 2020 - 06:36 WIB