Pihak berwenang Perancis menggeledah puluhan masjid dan musala yang dicurigai menyebarkan ajaran radikal. Ini dilakukan sebagai bagian untuk menumpas ekstremis Muslim di negara itu.
Rencana penggeledahan masjid dan musala ini diumumkan oleh Menteri Dalam Negeri Perancis Gerald Darmanin, Kamis (3/12/2020).Menurut Darmanin, jika dalam penggeledahan ditemukan ada dukungan terhadap esktremisme, maka fasilitas ibadah itu akan ditutup. Namun ia tidak mengungkapkan tempat ibadah mana saja yang akan digeledah.Meski demikian, dalam catatan yang dikirimkannnya kepada para kepala keamanan regional, yang sempat terbaca AFP, Darmanin mencantumkan 16 alamat di Paris dan 60 lainnya di berbagai wilayah di Perancis.Menurut Darmanin penggeledahan terhadap masjid dan musala ini hanya sebagian kecil dari sekira 2.600 tempat ibadah Muslim di Perancis."Hampir semua Muslim di Perancis menghormati hukum negara dan dirugikan oleh radikalisasi itu," katanya.Penggeledahan ini adalah bagian dari respon terhadap dua serangan mengerikan yang sangat mengejutkan Perancis.Pertama adalah pemenggalan kepala seorang guru yang menunjukkan kartun Nabi Muhammad kepada murid-muridnya dekat Paris. Peristiwa kedua adalah penikaman tiga orang hingga tewas di sebuah gereja di Nice.Pasca kedua serangan itu, aparat setempat telah menggerebek puluhan lokasi yang diduga mendukung ekstremisme.Otoritas setempat juga memerintahkan penutupan sementara sebuah masjid di dekat Paris yang menyebar rekaman video yang memicu kebencian terhadap guru yang dipenggal. VOA Indonesia
Baca Juga :