"Pas lagi saya sibuk ngerjain kerjaan di dalam (kantor SPBU), di luar ada yang jerit-jerit, ada yang histeris. Pas saya keluar katanya ada anak yang kesenggol mobil dan masuk ke dalam mobil," kata Neni.
Ia melihat kondisi anak tidak mengalami luka atau cedera, namun hanya syok. Korban kemudian langsung dibawa ke rumah sakit dengan minibus yang menabraknya. Sementara sepeda motor orang tua dititipkan ke SPBU.
Beberapa jam kemudian, orang tua laki-laki mengambil sepeda motor di SPBU. Saat ditanya, anaknya dalam kondisi baik dan sudah pulang dari rumah sakit.
Neni menduga, si anak luput dari pengawasan orang tua karena berdasarkan keterangan petugas SPBU, sempat saling lempar tanggung jawab antar suami istri soal siapa yang membayar uang BBM.
"Waktu itu teledor pas pembayaran, saling tuduh, pas mau bayar. 'Bayar sama bapak, bayar sama ibu,' kata operator gitu. Jadi si mamanya gitu pas (ambil) kembalian fokusnya ke uang. Kan si anak ditinggalin," kata Neni lagi.
Ditambahkan, insiden ini telah diselesaikan secara kekeluargaan antara orangtua anak dengan pengemdi mobil.
Namun Neni mengimbau para pengguna kendaraan jika membawa anak agar lebih waspada saat mengisi bahan bakar di SPBU.