Berdasarkan informasi diperoleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tebing Tinggi, 5 kecamatan terendam banjir, yakni Kecamatan Padang Hulu, Padang Hilir, Rambutan, Bajenis, dan Kecamatan Tebing Tinggi Kota. Sedangkan, terdapat 3.122 kepala keluarga (KK) yang rumahnya terendam banjir.
Kota Tebing Tinggi, Sumatera Utara dilanda banjir akibat intensitas hujan yang tinggi dan luapan air Sungai Padang. Dampaknya, lima kecamatan di kota tersebut tergenang air hingga mencapai 60 cm.Hujan turun sejak Jumat dini hari, 27 November 2020. Lanjut sore harinya kembali hujan turun dan membuat banjir belum surut total pada Sabtu, 28 November 2020. Akibatnya banjir semakin meluas.Jalan Sudirman yang ada di inti Kota Tebing Tinggi bahkan tidak dapat dilalui kendaraan biasa dan harus mencari jalan alternatif melalui Jalan Imam Bonjol. "Banjir hari ini mirip dengan yang terjadi 2017," tutur seorang warga, Putra.Jalan lintas Sumatera (Jalinsum) dilaporkan juga terganggu akibat banjir. Antrean panjang kendaraan terjadi di Jalan Yos Sudarso. Dengan kondisi ini, Polres Tebing Tinggi melakukan penguraian kemacatan dengan sistem buka tutup.“Arus lalu lintas di Jalinsum padat dan merayap, sedangkan jalan menuju inti kota sebagian tidak dapat dilalui akibat digenangi banjir,” kata Kanit Laka Polres Tebing Tinggi, Ipda B Irwan.Kampung Semut, Kelurahan Bandar Utama, Kecamatan Tebing Tinggi Kota, salah satu kawasan yang direndam air. Di lingkungan 1 yang berada di bibir Sungai Padang, ketinggian air bahkan hampir 2 meter.Selain permukiman ini, banjir juga melanda sejumlah kawasan lain dengan ketinggian bervariasi. "Kami terpaksa tidur di sini karena belum ada bantuan tenda darurat untuk pengungsi," ujar warga, Zainab (43).Pemerintah Kota Tebing Tinggi dibantu TNI/Polri melakukan evakuasi warga yang terkena dampak dari banjir tersebut. Termasuk, mendirikan posko dan dapur darurat.
Baca Juga :