Air mata Perdana Menteri Denmark Mette Frederiksen bercucuran saat berbicara kepada wartawan. Ternyata ini penyebabnya.
Perdana Menteri Denmark, Mette Frederiksen, tak kuasa menahan tangis di hadapan wartawan pada Kamis (26/11/2020).Saat itu ia baru bertemu dengan peternak cerpelai dekat Kolding, Denmark Barat, yang terpaksa memusnahkan seluruh ternaknya atas perintah dari pemerintah guna menangkal penyebaran virus corona atau Covid-19."Kita memiliki dua generasi petani cerpelai yang sangat terampil, ayah dan anak, yang dalam waktu yang sangat-sangat singkat pekerjaan mereka, hidup mereka hancur," kata Frederiksen."Itu sangat emosional bagi mereka, dan ... Maaf. Itu juga untukku," kata Frederiksen lagi dengan suara bergetar, lalu berhenti sejenak menarik nafas.Beberapa kali terlihat Frederiksen mengusap air matanya yang jatuh saat berbicara dengan wartawan.[caption id="attachment_406441" align="alignnone" width="900"] Peternakan cerpelai di (Foto: Reuters)[/caption]Sejak perintah dikeluarkan, total ada 17 juta cerpelai yang dimusnahkan di Denmark pada bulan ini.Kebijakan itu dikeluarkan setelah ditemukan strain baru virus Covid-19 pada cerpelai yang dianggap dapat mengganggu efektifitas vaksin yang sedang dikembangkan.Kebijakan Frederiksen ini langsung menuai kecaman dari berbagai kalangan. Bahkan pihak oposisi menuntut pengunduran dirinya dan menyampaikan mosi tak percaya.[caption id="attachment_406442" align="alignnone" width="900"]
Total ada 17 juta cerpelai yang dimusnahkan di Denmark (Foto: Reuters)[/caption]Pihak oposisi menegaskan, pemerintah seharusnya tidak memusnahkan cerpelai sehat sebelum ada rencana kompensasi terhadap para pemilik dan pekerja di sekira 1.100 peternakan cerpelai di negara itu.Belakangan, pihak pemerintah mengakui tidak memiliki dasar hukum untuk memusnahkan cerpelai yang sehat.Denmark menjadi negara produsen cerpelai terbesar di dunia. Cerpelai diambil kulitnya untuk industri fesyen. Reuters
Baca Juga :