Mantan Wakil Ketua Umum Gerindra, Arief Poyuono, turut memberikan komentarnya terkait penangkapan Edhy Prabowo.
Menurutnya, kasus penangkapan Menteri Kelautan dan Perikanan itu akan berpengaruh kepada elektabilitas Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto."Nah, dengan ditangkapnya Edhy Prabowo, tamat sudah cita-cita Prabowo Subianto jadi presiden Indonesia. Serta akan berpengaruh terhadap elektabilitas Partai Gerindra," kata Arief, Rabu (25/11/2020).Poyuono berpendapat, penangkapan Edhy merupakan tamparan keras bagi Prabowo, mengingat Edhy sangat dekat dengan Ketum Gerindra Tersebut. Terlebih, Edhy menjadi menteri pertama pada kabinet Joko Widodo-Ma'ruf Amin yang ditangkap KPK. "Ini pelajaran besar sekaligus tabokan besar bagi Prabowo sebagai bos besarnya Edhy Prabowo. Bahwa ternyata mulut yang sudah berbusa-busa dengan mengatakan korupsi di Indonesia sudah stadium empat. Ternyata justru Edhy Prabowo anak buahnya dan asli didikan Prabowo sendiri. Justru menjadi menteri pertama di era jokowi yang terkena ott oleh KPK," ujar Poyuono, seperti dikutip dari Antara.Ia juga menyebut, penangkapan Edhy ini membuktikan KPK masih memiliki taring dalam menangkap pejabat yang korup.Selain itu menurut Arief, sejak awal seharusnya Prabowo mengingatkan dan melarang kader dan keluarganya, memanfaatkan kekuasaan untuk bisnis. Sesuai dengan keinginan Prabowo, yaitu Indonesia bersih dari KKN."Contoh saja izin ekspor lobster banyak yang diberi izin kepada perusahaan-perusahaan yang berkaitan dengan kader Gerindra dan keluarga. Tetapi Prabowo justru mendiamkan saja dan bisu seribu bahasa," tutur Arief.Berdasarkan hal tersebut, Poyuono mengatakan, Prabowo Subianto harus bertanggung jawab kepada masyarakat pemilih Gerindra. Atas ketidakmampuan menjaga disiplin kadernya yang bisa menghancurkan marwah partai.
Baca Juga :