Belum Dilantik, Joe Biden Angkat Wanita Menjadi Direktur Intelijen Nasional

Belum Dilantik, Joe Biden Angkat Wanita Menjadi Direktur Intelijen Nasional (Foto Instagram)
Belum Dilantik, Joe Biden Angkat Wanita Menjadi Direktur Intelijen Nasional (Foto Instagram) (Foto : )
Presiden Amerika Serikat terpilih Joe Biden secara resmi telah mengumumkan beberapa menteri untuk memperkuat keamanan nasional. Termasuk untuk kebijakan luar negerinya.
Salah satunya adalah pengangkatan Avril Haines, seorang wanita yang didapuk menjadi Direktur Intelijen Nasional. Dilansir dari rri.co.id yang dikutip dari sky news, Haines merupakan mantan ajudan Biden dan pernah menjabat sebagai wakil direktur CIA dalam pemerintahan Presiden Obama.
Dia menggantikan Tony Blinken sebagai wakil penasihat keamanan nasional Obama. Penunjukkan Haines memang bukan kejutan besar dan tidak ada kontroversi dalam pengangkatannya. Karena mereka sebagian besar adalah globalis sentris yang ingin memulihkan hubungan dengan NATO yang sempat dikritik keras oleh Presiden Trump. Selain Avril Haines, Joe Biden juga mengangkat seorang perempuan lain Deb Haaland untuk Pos Sekretaris Dalam Negeri. Dia akan menjadi sekretaris kabinet Pribumi Amerika yang pertama. Biden juga mengangkat eks Menteri Luar Negeri AS John Kerry akan menjadi utusan khusus untuk iklim di kabinetnya. "Akan memerangi perubahan iklim secara penuh waktu sebagai Utusan Presiden Khusus untuk Iklim dan akan duduk di Dewan Keamanan Nasional," ujar Kerry dari Kantor transisi. Kerry mungkin yang paling terkenal dari penunjukan Mr Biden, dengan banyak pengalaman dalam krisis global. Di Twitter dia menulis harapannya dapat bekerja dengan "para pemimpin muda gerakan iklim". Kelompok itu dipelopori oleh Sunrise Movement dan memberikan suaranya ke Biden. Namun tak seperti posisi-posisi lainnya, peran ini tidak perlu konfirmasi dari Senat. Selain John Kerry, Biden juga mengangkat Anthony Blinken sebagai Menteri Luar Negeri. Blinken dikenal sebagai salah satu penasihat kebijakan luar negeri terdekat dan terlama Biden. Dia secara luas dipandang sebagai sentris pragmatis dalam kebijakan luar negeri yang telah mendukung intervensi Amerika di masa lalu. Ia dihormati dengan baik oleh beberapa Republik. Demokrat berharap Blinken akan menghidupkan kembali apa yang mereka lihat. Termasuk sebagai Departemen Luar Negeri yang terkepung dan karir Layanan Luar Negeri dan Sipil. Dalam sebuah wawancara dengan Washington Post, Barack Obama menggambarkannya sebagai Blinken sebagai sosok yang luar biasa. Selain itu, Blinken dikenalnya sebagai sosok yang cerdas, ramah, diplomat terampil, dihormati di seluruh dunia. Sementara itu, Biden juga mengangkat Alejandro Mayorkas sebagai Menteri Keamanan Dalam Negeri. Mayorkas sebelumnya mempunyai pengalaman sebagai Wakil Menteri Keamanan Dalam Negeri dari tahun 2013 hingga 2016. Dia akan menjadi orang Latin pertama yang menjalankan departemen tersebut jika dikonfirmasi. Dia akan ditugaskan untuk menerapkan dan mengelola kebijakan imigrasi negara. Mayorkas merupakan seorang imigran kelahiran Kuba yang keluarganya melarikan diri dari revolusi Castro. Dia juga bekerja sebagai pengacara di California. Dia perlu bekerja untuk membangun kembali kepercayaan pada departemen setelah Presiden Trump. Beberapa kritikus mengatakan, mengubahnya menjadi penerima pasif dari kebijakan paling kontroversialnya