Muncul di media sosial video kerusuhan di Petamburan dan narasi jangan macam-macam dengan TNI.
Beredar di jejaring media sosial Facebook, sebuah video kerusuhan yang di bagikan oleh akun atas nama ahmadyanibanser_reborn, pada 21 November 2020.
Video berdurasi 39 detik tersebut memperlihatkan masyarakat berhamburan dikejar kendaraan taktis TNI dan pasukan bermotor polisi.
Dalam statusnya pemiliki akun mengklaim kejadian terjadi wilayah Petamburan Tanah Abang Jakarta Pusat.
Berikut narasi selengkapnya yang ditulis akun ahmadyanibanser_reborn:
“JNG MACAM2 DG TNI. MLM INI JAUHI PETAMBURAN. TNI BKN KALENG2 TONG. BRAVO NDAN, KEREN ???????????? @puspentni”
[caption id="attachment_404944" align="alignnone" width="1023"] Postingan akun ahmadyanibanser_reborn. (Screenshot Facebook)[/caption]
Video unggahan, klik disini
Benarkah video yang beredar tersebut memperlihatkan kerusuhan di Petamburan, Tanah Abang, Jakarta Pusat?
Berikut krosceknya.
Penelusuran KROSCEK ANTVklik, video yang diklaim sebagai kerusuhan yang terjadi di Petamburan adalah tidak benar.
Faktanya ditemukan video merupakan peristiwa demonstrasi menolak pengesahan UU Cipta Kerja pada bulan Oktober lalu, yang terjadi di Jalan Pecenongan Jakarta Pusat.
Seperti dilansir dalam laporan laman CNBC Indonesia yang berjudul “Demo Rusuh! Polisi Amankan Beberapa Pemuda di Jalan Sabang” yang publish pada 13 Oktober 2020, disebutkan, kericuhan dalam demonstrasi menolak pengesahan UU Cipta Kerja tidak hanya terjadi di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat. Titik kericuhan lain adalah Jalan Sabang.
Berdasarkan laporan di lapangan, tampak polisi menangkap seorang pemuda yang diduga provokator aksi tersebut. Belum diketahui asal organisasi pemuda itu.
Dalam mengamankan situasi di lapangan, polisi terus menambah jumlah pasukan yang berjaga di lapangan. Mereka berasal dari satuan Brigade Mobil (Brimob).
Sebelumnya, kericuhan pecah di kawasan Patung Kuda arah Jalan MH Thamrin. Pantauan CNBC Indonesia, Selasa (13/10/2020), terlihat massa melempari aparat dengan batu dan benda lainnya.
Polisi menggunakan Barracuda untuk mengarahkan massa untuk mundur dan meminta tidak membuat ricuh. Polisi juga sudah menyiapkan meriam air untuk mendorong mundur massa.
Belum diketahui massa yang membuat kericuhan ini dari kalangan mana.
(Link artikel: https://www.cnbcindonesia.com/news/20201013163807-4-194033/demo-rusuh-polisi-amankan-beberapa-pemuda-di-jalan-sabang)
Berdasarkan referensi yang menyebut lokasi kejadian di Jalan Sabang Jakarta Pusat, kami memeriksa detil video unggahan dengan melakukan beberapa screenshot cuplikan video untuk dikroscek dengan menggunakan Google Maps View 360 derajat.
Berdasarkan pencarian ditemukan hasil gambar video yang identik dengan video unggahan, dalam street view lokasinya di sekitar Bank BNI Pecenongan. Jl. Pecenongan No.52, RT.1/RW.4, Kb. Klp., Kecamatan Gambir, Kota Jakarta Pusat.
Pintu ruko merah ungu dan hijau yang tergambar dalam video unggahan sama persis dalam street viewGoolge Maps, begitu pula dengan letak tempat sampah dan tiang listrik yang terdapat di seberangnya.
(Link Google maps: https://maps.app.goo.gl/Tfwp4FayCvFd5Wsm7)
Mengenai sumber video dalam hal ini siapa pembuatnya memang pihak kepolisian belum mengetahui dari mana sumbernya. Hal ini disampaikan Kanit Reskrim Polsek Tanah Abang, AKP Haris Ahmad, seperti dilansir detik.com Sabtu 21 November 2020.
Haris membantah video kerusuhan tersebut terjadi di kawasan DPP FPI di Petamburan, Jakarta Pusat. Dia memastikan kawasan Petamburan masih kondusif.
"Kondusif sekal. Suasana di mulut gang pun sama halnya dengan gang lain pada umumnya," ucap Haris saat dihubungi wartawan.
Haris mengatakan pihaknya masih belum mengetahui dari mana asal video. Namun, dia memastikan bahwa video tersebut tidaklah benar.
"Entah dari mana sumber video tersebut sehingga tidak bisa dipastikan kebenarannya," katanya.
(Link artikel: https://news.detik.com/berita/d-5264794/polisi-bantah-video-viral-fpi-serang-iring-iringan-tni-di-petamburan)
Berdasarkan kroscek dan penjelasan di atas, dapat disimpulkan video yang diklaim sebagai kerusuhan di Jalan Petamburan melibatkan kendaraan taktis TNI adalah tidak benar alias hoaks.
Video merupakan kerusuhan di Jalan Pecenongan dalam peristiwa demonstrasi menolak pengesahan UU Cipta Kerja pada 13 Oktober 2019 lalu.
Mengacu jenis hoaks dari First Draft, informasi termasuk kategori misleadingcontent atau konten yang menyesatkan.
Misleading terjadi akibat sebuah konten dibentuk dengan nuansa pelintiran untuk menjelekkan seseorang maupun kelompok. Konten jenis ini dibuat secara sengaja dan diharap mampu menggiring opini sesuai dengan kehendak pembuat informasi.
Misleading content dibentuk dengan cara memanfaatkan informasi asli, seperti gambar, pernyataan resmi, atau statistik, akan tetapi diedit sedemikian rupa sehingga tidak memiliki hubungan dengan konteks aslinya.
Baca Juga :