Seorang warga Muslim di Amerika Serikat mencoba membangun jembatan komunikasi antara komunitas Yahudi dan Muslim lewat restoran dan toko kue.
Adalah Rashid Sulehri, seorang imigran muslim dari Pakistan yang datang ke Amerika Serikat (AS) pada 1995. Dua tahun lalu ia membeli restoran dan toko kue Beach Bakery and Grand Cafe. di Long Island, New York, AS.Sulehri membuka restoran dan kafe dengan konsep tidak hanya menyajikan makanan halal untuk umat Muslim tapi juga untuk komunitas Yahudi di sana.Menurut Sulehri, ia sempat ragu dengan reaksi komunitas Yahudi terhadap dirinya, seorang Muslim dan kepemilikannya atas kafe yang pernah jadi kebanggaan warga Yahudi setempat.“Awalnya, reaksinya beragam. Namun, kemudian orang-orang menyukainya setelah saya mempertahankannya sebagai restoran atau kafe kosher. Sambutannya luar biasa. Belum pernah saya memiliki bisnis seberhasil ini," katanya.Sulehri memang mempertahankan sertifikat kosher -- atau halal dalam ajaran Yahudi – untuk restoran tersebut tidak hanya untuk alasan bisnis, namun juga pengabdian sosial.Menurutnya, restoran ini merupakan satu-satunya lokasi bagi komunitas Yahudi bersosialisasi di luar sinagoge.Karena itu kata Sulehri, menutup restoran itu dan mengubahnya menjadi sebuah restoran yang sama sekali berbeda sama saja dengan mengancam eksistensi komunitas Yahudi setempat.March Schneier, seorang rabi populer di kawasan West Hampton, mengaku senang dengan keputusan Sulehri."Ini satu-satunya restoran kosher dalam radius 120 kilometer. Tentu saya senang dengan keputusan Sulehri. Makanan pada prinsipnya adalah makanan. Kita sesama umat manusia seharusnya tidak mempersoalkan siapa pemiliknya," kata Schneier.Zach Boom, seorang Yahudi, juga merasa senang. Menurutnya, keputusan Sulehri mencerminkan betapa bersatunya komunitas setempat.“Senang karena ada orang yang melihat peluang dan tidak menyia-nyiakannya. Senang juga karena orang-orang menerima kehadirannya tanpa mempersoalkan apa latar belakangnya. Ini seperti menunjukkan keragaman yang sesungguhnya di Amerika," kata Boom.
VOA Indonesia
Kisah Restoran Warga Muslim AS yang Jadi Jembatan Hubungan Komunitas Muslim-Yahudi
Senin, 23 November 2020 - 07:44 WIB