Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Doni Monardo, dalam beberapa kali kesempatan menjelaskan, peningkatan jumlah warga yang positif Corona paling tinggi sepanjang sejarah setelah masa libur panjang akhir Oktober 2020.
Satuan Tugas Covid-19 mencatat belakangan ini banyak warga yang terpapar virus mematikan tersebut lantaran abai protokol kesehatan yakni tidak menjaga jarak. Warga yang kena corona pun diketahui habis berkerumun di suatu tempat dengan jumlah yang cukup banyak.Jumlahnya tidak tanggung-tanggung, yakni 5 ribu kasus dalam sehari. Segala upaya telah diupayakan pemerintah dalam hal ini Satgas untuk selalu mengingatkan warga supaya selalu memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.Berikut data yang dikumpulkan, seperti dikutip dari laman VIVA, terkait jumlah penambahan warga yang terinfeksi virus corona akibat berkerumun, diantaranya: 1.
Long weekend Doni menjelaskan, libur panjang yang baru saja berlalu ini menyisakan sejumlah kasus yang terjadi terutama di kota-kota besar. Ada 5.272 kasus dalam sehari. Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19, Wiku Adisasmito, menambahkan, memang ada keterlambatan pencatatan data karena long weekend akhir Oktober kemarin. Keterlambatan pencatatan data ini diharapkan segera rampung."Jadi, kalau kami lihat untuk menambahkan jawaban Bapak Doni Monardo bahwa selama libur panjang terlihat bahwa jumlah kasus menurun, begitu juga laporan tentang pemeriksaan kasus sampel juga menurun. Dan rupanya perlu waktu lebih dari satu minggu untuk me-recover pemeriksaan-pemeriksaan tersebut dan akhirnya masuk dalam pencatatan sehingga terjadi lonjakan kasus yang cukup signifikan pada dua hari terakhir ini," Wiku menambahkan.Meski lonjakan ini diduga berasal dari sana, Satgas meminta masyarakat untuk tetap waspada. Artinya, masyarakat diminta jangan terlena dan seenaknya tidak mematuhi protokol kesehatan pencegahan Covid-19 lagi. 2.
Baca Juga :