Nyaris sejuta orang yang menerima vaksin Covid-19 eksperimental buatan China National Pharmaceutical Group (Sinopharm).
Vaksin tersebut diberikan melalui program penggunaan darurat negara, menurut perusahaan terkait, Rabu (18/11/2020).China meluncurkan program penggunaan darurat pada Juli. Sejauh ini mencakup tiga calon vaksin untuk pekerja esensial dan kelompok terbatas lainnya.Bahkan penggunaan terus diberikan saat uji klinis untuk membuktikan keamanan dan keampuhan vaksin belum selesai.Seperti dikutip dari Reuters, menurut pimpinan Liu Jingzhen, tidak ada reaksi buruk serius yang dilaporkan.Mereka yang menerima vaksin dalam program tersebut mengaku tidak memiliki gejala kilinis.."tidak ada reaksi buruk serius yang dilaporkan dari mereka yang menerima vaksin," kata Sinopharm melalui artikel di media sosial WeChat.Dua calon vaksin yang dikembangkan oleh anak perusahaan Sinopharm China National Biotec Group (CNBG). Serta satu vaksin yang dikembangkan oleh Sinovac Biotech digunakan dalam program tersebut.Belum jelas vaksin mana yang dimaksud Liu, dan pihak Sinopharm belum bersedia berkomentar.Vaksin Sinopharm, yang menggunakan virus inaktif yang tidak dapat bereplikasi pada sel manusia untuk memicu respons imun.Untuk menggunakannya membutuhkan dua dosis, berdasarkan data registrasi uji klinis.Vaksin eksperimental tersebut sedang menjalani uji klinis Fase 3 di luar negeri, yang melibatkan hampir 60.000 orang.Mengutip Liu, sampel darah lebih dari 40.000 partisipan diambil 14 hari setelah mereka menerima dosis kedua.Namun para ahli memperingatkan agar tidak menggunakan data tunggal dari program penggunaan darurat, tanpa hasil yang sebanding dari kelompok kontrol standar uji klinis, untuk menentukan keampuhan vaksin.
Baca Juga :