Pihak Istana menyampaikan komentarnya seputar pencopotan Irjen Nana Sudjana dari jabatan Kapolda Metro Jaya dan Irjen Rudy Sufahriadi dari jabatan Kapolda Jawa Barat.
Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Donny Gahral Adian menegaskan pencopotan itu merupakan rentetan dari acara pernikahan putri Habib Rizieq Shihab dan perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW di markas Front Pembela Islam (FPI). Serta kehadiran Habib Rizieq di Mega Mendung yang menciptakan kerumunan massa.Menurut Donny, sebagai pimpinan di dua daerah yaitu DKI Jakarta dan Jawa Barat, Irjen Nana Sudjana dan Irjen Rudy Sufahriadi tidak bisa menegakkan protokol kesehatan di daerahnya masing-masing dan dapat berakibat fatal bagi keselamatan masyarakat."Bisa jadi klaster baru bisa menaikkan angka positif Covid-19 yang cukup signifikan, bahkan bisa membahayakan nyawa mereka yang lanjut usia dan punya comorbid sehingga sudah sepantasnya ada pertanggungjawaban dari para pimpinan yang membiarkan terjadinya kerumunan karena tidak boleh ada satu orang pun yang berada di atas hukum, se-ulama sekalipun dia warga negara Indonesia yang harus taat pada hukum, tidak boleh ada pengistimewaan," kata Donny, Selasa (17/11/2020), seperti dikutip dari rri.co.id .Donny menegaskan, dalam masalah ini semua harus diperlakukan sama meskipun dia seorang ulama atau warga negara Indonesia harus taat kepada hukum yang berlaku.Keputusan pencopotan dua Kapolda itu sudah sangat tepat dilakukan oleh Kapolri."Itu sudah sangat tepat, jadi pejabat harus bertanggung jawab apa yang terjadi di teritori yang dia pimpin, kalau ada persoalan di teritori itu, itu tanggung jawab yang bersangkutan, itu sudah sepantasnya yang bersangkutan menerima konsekuensi dari apa yang terjadi di wilayahnya," tandasnya."Apalagi ini sesuatu yang sangat berbahaya di saat pandemi seperti ini, jadi tidak boleh lagi ada kerumunan apakah itu acara pernikahan, upacara keagamaan, reunian, jadi semua harus tunduk pada protokol kesehatan, gubernur jika membiarkan juga akan ditegur dan akan diberikan sanksi yang sangat keras jika tingkat kesalahannya memungkinkan demikian," tambahnya.Diketahui, dalam telegram Kapolri tertanggal 16 November 2020, Irjen Nana Sudjana akan menduduki jabatan baru yaitu Koorsahli Kapolri. Jabatan Nana selaku Kapolda Metro Jaya akan diemban oleh Kapolda Jawa Timur Irjen Muhammad Fadil Imran.Sementara, Irjen Rudy Sufahriadi dimutasi menjadi Widyaiswara Tingkat I Sespim Lemdiklat Polri. Posisi Kapolda Jabar akan diisi oleh Irjen Ahmad Dofiri.
Baca Juga :