PT Bumi Resources Tbk. atau BUMI atau Perseroan, baru-baru ini memenangkan beberapa penghargaan bergengsi di bidang CSR dan ESG.
Tentunya hal ini tak lepas dari hasil upaya dan kerja keras yang telah dilakukan Perseroan dalam bidang pengelolaan lingkungan, konservasi, serta pelestarian keanekaragaman hayati melaui rangkaian program-progam ESG untuk mencapai target-target pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals).
Salah satu nya adalah dengan melakukan reklamasi pada bekas kawasan pertambangan milik salah satu unit usaha BUMI, yaitu KPC, di Sangatta, Kalimantan Timur.
Kawasan yang diberi nama Telaga Batu Arang (“TBA”) ini memiliki luas 270 Ha, termasuk telaga seluas 12,43 Ha yang memiliki kedalaman kurang lebih 35 meter.
Penetapan nama Telaga Batu Arang diresmikan pada 22 April 2012 bertepatan dengan Hari Bumi, dan peresmiannya saat itu dihadiri oleh Wakil Bupati Kutai Timur, Ardiansyah Sulaiman, dan Alm H. Bastar yang merupakan tokoh masyarakat setempat.
Kemudian TBA ditetapkan menjadi salah satu objek wisata oleh Pemerintah berdasarkan SK Bupati Kutai Timur Nomor : 430/K.243/2013 tanggal 1 April 2013.
[caption id="attachment_401938" align="aligncenter" width="1280"] Kawasan Telaga Batu Arang[/caption]
TBA direklamasi menjadi kawasan wisata ecotourism yang di desain sebagai taman wisata dengan fitur edukatif, dan pengelolaannya berbasis komunitas/masyarat sehingga dapat menjadi penyangga ekonomi masyarakat sekitar.
Selain telaga yang menjadi fitur utama daya tarik wisata TBA, beberapa area/klaster yang dapat dikunjungi adalah Bukit Pandang, disini pengunjung akan dimanjakan dengan pemandangan indah ke berbagai arah seperti Taman Nasional Kutai (TNK), Sungai Sangatta, tambang KPC, dan keindahan danau.
Sementara untuk menjaga keanekaragaman hayati, di TBA juga terdapat penangkaran Rusa Sambar (Servus Unicolor), dan area Bird Watching untuk mengamati berbagai jenis burung yang hidup secara bebas di areal TBA.
Tidak hanya itu, mengingat wilayah TBA juga berfungsi sebagai zona penyangga TNK, maka di wilayah TBA ditanam beraneka ragam tanaman yang dapat mengundang berbagai satwa endemik (burung, serangga, dsb).
[caption id="attachment_401939" align="aligncenter" width="1072"]
Penangkaran Rusa Sambar sebagai salah satu hewan endemik Kalimantan di lokasi Telaga Batu Arang[/caption]
[caption id="attachment_401940" align="aligncenter" width="1072"] Penangkaran Rusa Sambar sebagai salah satu hewan endemik Kalimantan di lokasi Telaga Batu Arang[/caption]
Selain memberikan manfaat untuk keseimbangan ekosistem, area TBA juga menyediakan klaster-klaster yang bermanfaat untuk wisata dan edukasi, yang masih terus dibangun dan dikembangan sebagai bagian dari realisasi Rencana Pascatambang KPC.
[caption id="attachment_401941" align="aligncenter" width="1080"] Kawasan Wisata Ecotourism Telaga Batu Arang untuk Budidaya Ikan[/caption]
TBA juga terbuka bagi semua pihak yang bermaksud untuk melakukan penelitian, maupun kuliah di alam terbuka.
[caption id="attachment_401942" align="aligncenter" width="850"] Pelepasan bibit ikan di keramba dalam kawasan Telaga Batu Arang untuk menjaga keseimbangan ekosistem, dan pelestarian keanekaragaman hayati[/caption]
Meskipun saat ini pemanfataan area TBA masih terbatas pada kegiatan Perseroan dan tamu resmi Perseroan, namun unit usaha Perseoran, KPC, masih terus mengembangkan pembangunan infrastuktur TBA sehingga wilayah ini bukan hanya dapat menjadi obyek wisata yang dapat dinikmati masyarakat, tapi juga dapat memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat Kutai Timur.
[caption id="attachment_401943" align="aligncenter" width="1280"] Kawasan Wisata Ecotourism Telaga Batu Arang[/caption]
[caption id="attachment_401944" align="aligncenter" width="1280"] Kawasan Wisata Ecotourism Telaga Batu Arang nan Indah[/caption]
Dengan adanya kawasan TBA ini, Perseroan berharap dapat menginspirasi perusahaan tambang lain untuk memanfaatkan kawasan bekas tambang, sehingga meminimalisir kerusakan lingkungkan akibat penambangan batu bara.
Baca Juga :