Warga Armenia yang tinggal di wilayah konflik Nagorno-Karabakh membakar rumah mereka sebelum menyerahkan desa-desa tempat tinggalnya untuk dikuasai Azerbaijan.
Ini merupakan imbas dari kesepakatan gencatan senjata antara Armenia dan Azerbaijan yang membuat sebagian wilayah di Nagorno-Karabakh diserahkan ke Azerbaijan.Diberitakan Al Jazeera Minggu (15/11/2020), penduduk distrik Kalbajar di Azerbaijan yang dikendalikan oleh etnis Armenia selama beberapa dekade ini memulai eksodus massal pekan ini setelah diumumkan bahwa Azerbaijan akan mendapatkan kembali wilayah mereka Ahad ini."Anak-anak di Armenia menangis dan ingin kembali ke rumah, ini sangat menyedihkan," kata seorang penduduk Kalbajar yang menangis.Pertempuran antara Azerbaijan dan Armenia meletus pada akhir September dan berkecamuk selama enam pekan. Kedua negara setuju untuk mengakhiri pertikaian awal pekan ini setelah pasukan Azerbaijan menguasai besar di Nagorno-Karabakh.Bagian penting dari gencatan senjata yang dimediasi Rusia ini adalah warga Armenia di distrik Kalbajar serta distrik Aghdam harus pergi maksimal 20 November. Adapun yang di distrik Lachin diminta sudah angkat kaki pada 1 Desember. Tiga distrik ini telah dikuasai oleh orang-orang Armenia sejak perang pada 1990-an.Sementara itu, di desa Charektar, perbatasan dengan distrik Martakert, yang tetap di bawah kendali Armenia, enam rumah terbakar pada Sabtu pagi. “Ini rumah saya, saya tidak bisa menyerahkannya kepada orang Turki,” kata penduduk setempat yang menyebut rakyat Azerbaijan sebagai orang Turki.Per Jumat kemarin, sedikitnya 10 rumah dibakar di dalam dan sekitar Charektar. "Semua orang akan membakar rumah mereka hari ini. Kami diberi waktu sampai tengah malam untuk pergi," ucap dia.Gencatan senjata juga menyepakati pertukaran jenazah para tentara kedua negara yang tewas akibat perang di sekitar kota Shusha "Sebagai bagian dari aksi kemanusiaan ini, jenazah prajurit angkatan bersenjata Armenia dikumpulkan dan diserahkan kepada pihak Armenia. Juga, dalam kerangka tindakan ini, enam jenazah tentara Azerbaijan," bunyi keterangan Kementerian Pertahanan Azerbaijan.Armenia mengumumkan pada hari Sabtu 2.317 prajurit tewas dalam konflik yang berlangsung sejak September ini. Ribuan warga juga harus mengungsi dari rumah mereka. Sementara Azerbaijan belum mengungkapkan korban militernya. Aljazeera
Baca Juga :