Serabi Ngampin Khas Ambarawa

Serabi Ngampin Khas Ambarawa
Serabi Ngampin Khas Ambarawa (Foto : )
Serabi Ngampin khas Ambarawa jadi oleh-oleh maupun camilan nikmat saat menyusuri ruas jalanan utama Semarang - Yogyakarta. Lokasi tepatnya di pinggiran jalan kawasan Desa Ngampin, Ambarawa.
Kue serabi itu banyak macamnya. Tiap daerah punya model masing-masing. Ada serabi kering macam Notosuman Solo atau Surabi Bandung, ada pula serabi berkuah. Nah serabi yang berkuah itu sangat cocok disantap di musim hujan seperti sekarang ini. Dimana belinya? Tak kasih tahu ya. Kalau sedang melakukan perjalanan antara Semarang - Yogyakarta atau sebaliknya, mampir saja di Desa Ngampin, Ambarawa, Jawa Tengah. [caption id="attachment_399163" align="alignnone" width="900"]Serabi Ngampin Khas Ambarawa Foto: Teguh Joko Sutrisno | ANTV[/caption] Di situ ada puluhan pedagang serabi yang berderet memanjang. Pengendara tinggal menepi saja dan masuk ke warung-warung  yang menjajakan serabi. Penikmat serabi bisa menyantap kue khas jawa ini sesuai selera. Ada original  yang gurih, rasa pandan, rasa frambos, maupun rasa gula jawa. [caption id="attachment_399166" align="alignnone" width="900"]
Serabi Ngampin Khas Ambarawa Foto: Teguh Joko Sutrisno | ANTV[/caption] Serabi ngampin ini terbuat dari tepung beras yang dicampur dengan santan. Adonan lalu dituang ke wajan kecil terbuat dari tanah liat yang dipanaskan pakai tungku berbahan bakar kayu. [caption id="attachment_399167" align="alignnone" width="900"]Serabi Ngampin Khas Ambarawa Foto: Teguh Joko Sutrisno | ANTV[/caption] "Pernah nyoba pakai bahan bakar minyak tanah, namun hasilnya tak bisa sebagus memakai kayu bakar, apalagi kayu juga memberi aroma yang khas pada serabi," kata Bu Siti (45) penjual serabi. Warna di tengah serabi menunjukkan rasa yang diinginkan, seperti hijau untuk  rasa pandan, putih untuk rasa asli gurih, merah untuk frambos, dan coklat untuk rasa gula jawa. Penyajiannya memakai mangkok dan diguyur kuah santan manis. [caption id="attachment_399168" align="alignnone" width="900"]Serabi Ngampin Khas Ambarawa Foto: Teguh Joko Sutrisno | ANTV[/caption] "Ciri khas yang membuat beda itu di kuah santannya, kalau yang di solo itu kan tanpa kuah santan, atai di Bandung juga, kalau di sini sejak jaman nenek moyang ya pakai kuah santan," lanjut Siti. Serabi ngampin punya sejarah yang cukup  panjang. Awalnya sekitar tahun 1970- an. Waktu itu tradisi di desa ngampin dan sekitarnya, serabi jadi makanan khas pada bulan Sya'ban atau menjelang masuknya bulan Ramadhan. Maka para pembuat serabi pun hanya menjajakan dagangannya pada bulan -bulan tersebut. Pada perkembangannya berlanjut pula di sepanjang bulan Ramadhan hingga malam takbiran. "Trus karena banyaknya permintaan ya para pedagang serabi kini buka setiap hari dari pagi sampai malam bergantian. Makanya sekarang sudah jadi kuliner khasnya Ambarawa," lanjut Bu Siti. [caption id="attachment_399170" align="alignnone" width="900"]Serabi Ngampin Khas Ambarawa Foto: Teguh Joko Sutrisno | ANTV[/caption] Bagi penikmat kuliner, kue serabi di Desa Ngampin memang sangat khas karena rasa tepung berasnya sangat mengena. Ditambah kuah santannya yang hangat dan manis, dan proses memasaknya yang memakai tungku berbahan bakar kayu, membuat aroma serabi benar-benar khas. [caption id="attachment_399172" align="alignnone" width="900"]Serabi Ngampin Khas Ambarawa Foto: Teguh Joko Sutrisno | ANTV[/caption] Banyak yang datang ke sini untuk bernostalgia dengan makanan tempo dulu. Ada pula yang ingin membandingkan rasanya dengan serabi daerah lain. "Sama istri saya kalau pulang kampung ke Magelang itu lewat sini dan sering mampir, sekalian lah nostalgia, dan serabinya itu rasa berasnya enak, ukurannya tidak terlalu besar tapi pas, dan kuah santannya manis juga gurih," kata Isworo, warga Semarang. Harga serabi Ngampin sangat terjangkau. Enam ribu rupiah sudah dapat seporsi serabi dengan kuah santan yang manis dan hangat. Oke, selamat berlibur dan jangan lupa bersantap kuliner tradisional. Teguh Joko Sutrisno | Ambarawa, Jawa Tengah