Seorang perempuan di Guatemala harus kehilangan 22 anggota keluarganya akibat hantaman Badai Eta. Seluruh anggota keluarganya itu tewas karena longsor yang terjadi di wilayah tempat tinggalnya sebagai akibat dari terjangan Badai Eta.
Gloria Cac yang berusia 22 tahun harus merasakan sedih yang mendalam karena kepergian 22 anggota keluarganya. Ia tak bisa menyelamatkan anggota keluarganya kala hujan deras yang memicu tanah longsor terjadi di tempat tinggalnya yang terletak di Desa Queja, Guatemala tengah.Peristiwa itu tepatnya terjadi pada Sabtu 7 November 2020 waktu setempat. Longsor yang terjadi di daerah pegunungan terpencil itu telah mengakibatkan puluhan orang tewas karena terkubur tanah.Diberitakan The Guardian , Minggu (8/11/2020), sebanyak 22 di antara korban tewas di sana merupakan anggota keluarga Cac. Ia kehilangan ayah, ibu, saudara kandungnya, paman, bibi, hingga kakek dan neneknya."Seluruh keluarga saya hilang. Saya satu-satunya yang selamat. Ayah, ibu, saudara kandung, paman dan bibi saya, kakek-nenek, mereka semua sudah pergi. (Ada) 22 anggota keluarga,” ujar Cac.Hantaman Badai Eta di Guatemala memang telah memakan banyak korban jiwa. Tercatat, sudah ada 150 orang tewas akibat badai tersebut di Guatemala.Badai Eta juga telah mengakibatkan kerusakan besar atas infrastruktur dan bangunan di Guatemala tengah. Tak hanya di sana, kerusakan juga terlihat di Panama, Kosta Rika, Nikaragua, Honduras, dan Meksiko.Kini, Badai Eta bahkan mengancam masyarakat di Kuba. Ratusan ribu warga Kuba mulai dievakuasi dari rumahnya pada Sabtu waktu setempat karena Badai Eta mulai menerjang wilayah pantai selatan Pulau Karibia.
The Guardian
Baca Juga :