Polisi India Tangkap Penyiar TV Terkenal Karena Kasus Pembunuhan

penyiar india ditangkap
penyiar india ditangkap (Foto : )
Polisi India, Rabu (4/11/2020), menangkap seorang pesohor televisi dan menuduhnya menjadi penyebab aksi bunuh diri seorang desainer interior dan ibu desainer itu pada 2018.
Seperti diberitakan VOA Indonesia , Kamis (5/11/2020), seorang pejabat tinggi kepolisian Mumbai, Sanjay Mohite, mengatakan tuduhan terhadap penyiar dan pendiri Republic TV Arnab Goswami terkait dengan kematian desainer interior Anvay Naik dan ibunya, yang ditetapkan polisi sebagai kasus bunuh diri.Sebuah catatan bunuh diri yang ditemukan polisi dan dipastikan telah ditulis Naik menyatakan, ia melakukan itu karena Goswami dan dua orang lainnya berutang besar padanya dan menolak membayarnya kembali.Goswami membantah tuduhan tersebut. Ia dikenal sering mendukung PM Narendra Modi dan kebijakan nasionalisnya secara agresif dalam siaran televisi malamnya. Ia bahkan tak jarang sering terlihat berusaha membungkam lawan bicaranya yang menentang Modi.Banyak kritikus menuduh Republic TV merupakan kaki tangan Modi pada saat media-media lain mengatakan kebebasan pers sedang terancam.Republic TV dalam sebuah pernyataan menyebut penangkapan Goswami sebagai “hari hitam demokrasi India'' dan menuduh Goswami diserang secara fisik oleh polisi. Saluran televisi itu menayangkan video Goswami yang dipaksa masuk ke mobil polisi oleh petugas di luar rumahnya di Mumbai.Beberapa pemimpin partainya Modi, Bharatiya Janata, dengan segera mengecam penangkapan Goswami.“Penyalahgunaan kekuasaan negara secara terang-terangan terhadap Republic TV dan Arnab Goswami adalah serangan terhadap kebebasan individu dan pilar keempat demokrasi,'' cuit Menteri Dalam Negeri India Amit Shah di Twitter. “Serangan terhadap pers bebas ini harus dan akan ditentang ''Menteri Urusan Kereta Api, Piyush Goyal, menyebut penangkapan itu sebagai “langkah fasis '' dan “isyarat keadaan darurat”. “Kita semua harus melawan serangan terhadap demokrasi India ini,'' cuit Goyal.Goswami sering menimbulkan kontroversi. Ia pernah didakwa menghasut ketegangan komunal dan memicu kebencian antarkelompok agama. Dia membantah tuduhan-tuduhan tersebut.
VOA Indonesia