Praktik Aborsi Kembali Terbongkar, 14 Tahun Beroperasi, Lebih 100 Janin Dibunuh

Praktik Aborsi Kembali Terbongkar, 14 Tahun Beroperasi, Lebih 100 Janin Dibunuh (Foto Istimewa)
Praktik Aborsi Kembali Terbongkar, 14 Tahun Beroperasi, Lebih 100 Janin Dibunuh (Foto Istimewa) (Foto : )
Praktik aborsi yang dilakukan seorang bidan berinisial NN di Kampung Cipacing, Desa Ciputri, Kaduhejo, Pandeglang, Banten, dungkap polisi.
Terungkap, mereka telah beroperasi selama 14 tahun dan anehnya, ternyata tidak diketahui oleh warga sekitar.Ketua RT setempat, Ilyas bahkan mengaku tidak menyangka bahwa klinik tersebut melayani praktik illegal mengaborsi janin bayi. Hal itu lantaran tidak ada gelagat mencurigakan.Adapun selama ini berdasarkan pengamatan warga, tempat tersebut merupakan praktik kebidanan seperti pada umumnya."Kurang mengetahui masalah aborsi, tapi kalau praktik kebidanannya sudah lama sudah dari dulu. Misalnya ada kecelakaan suka di bawa ke situ," kata Ilyas, Rabu (4/11/2020).Meski demikian, Ilyas mengakui bahwa klinik tersebut cenderung tertutup. Bahkan sang bidang juga tidak pernah berbaur dengan masyarakat, meski sudah belasan tahun tinggal di daerah tersebut."Bidan ini bukan asli warga Pandeglang, sebelumnya dia itu tinggalnya di Komplek Ciputri. Bukan di sini, mungkin waktu itu beli rumah di kampung saya. Jarang berbaur dengan masyarakat. Karena setiap pengajian rutin yang digelar oleh ibu-ibu ia tidak pernah ikut pengajian itu. Setiap hari Sabtu pengajiannya, karena dari awal tidak pernah ikut jadi ada atau tidaknya juga tidak dicari,” ujarnya.Seorang warga, Aam Muaminah membenarkan tentang kehidupan bidan NN yang tertutup. Namun dia mengaku sempat tidak percaya jika klinik tersebut juga melayani aborsi.Sebab selama ini, warga kerap berobat hingga melahirkan di klinik itu. Mereka juga tidak melihat adanya gelagat mencurigakan.“Awalnya enggak percaya. Karena selama ini tidak ada yang mencurigakan. Anak saya juga pernah berobat ke situ,” katanya.Terbongkarnya praktik aborsi itu diakui Aam membuat warga resah. Mereka berharap aparatur setempat untuk memperketat terkait pendataan di wilayahnya.“Ngeri juga sih. Cuma ini jadi pelajaran saja ke depannya,” ujarnya.Diberitakan sebelumnya, Direktorat Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Banten, membongkar praktik aborsi. Hasil penyelidikan diketahui mereka sudah beroperasi sejak tahun 2006.Dari hasil pengembangan, polisi mengamankan bidan NN dan seorang perawat ER. Selain itu, Polda juga turut mengamankan RY yang diduga mengaborsi janin.Seperti dikutip dari rri.co.id,  sejak tahun 2006, diduga para pelaku sudah mengaborsi lebih dari 100 janin.