Sebuah masjid agung di utara Prancis mendapatkan terror kepala babi. Teror itu muncul di tengah polemik ucapan Presiden Emmanuel Macron.
Seperti diberitakan Anadolu Agency, kepala babi itu ditemukan di Grand Mosque atau Masjid Agung di kota Compiegne di Oise, Prancis utara saat pekerjaan restorasi sedang dilakukan di sana. Hal ini disampaikan oleh kelompok payung bagi Muslim-Turki, DITIB di Compiegne dalam sebuah pernyataan Senin (2/11) waktu setempat.
Sepentara itu
Daily Sabah yang juga memberitakan teror kepala babi di Grand Mosque di Oise, Prancis Utara menampilkan gambar dua kepala babi yang diletakkan di dekat tangga bangunan masjid yang sedang di restorasi.
[caption id="attachment_396273" align="alignnone" width="600"]![Masjid Agung di Utara Prancis Diserang Teror Kepala Babi]()
Dua kepala babi yang ditinggalkan teronggok di dekat tangga di dalam bangunan yang sedang direnovasi di dalam Masjid Agung di kota Compiegne di Oise, Prancis utara. (Foto: Daily Sabah)[/caption]
Pengelola masjid mengutuk aksi tersebut dan membuat pengaduan atas insiden ini.
Dewan Kepercayaan Muslim Prancis, French Council of the Muslim Faith juga mengecam insiden tersebut, dan menyatakan solidaritas dengan manajemen masjid dan komunitas.
Peristiwa ini terjadi di tengah meningkatnya retorika anti-Islam di Prancis menyusul pernyataan kontroversial oleh Presiden Emmanuel Macron.
Macron mengklaim Islam adalah "agama yang mengalami krisis,". Macron juga membela publikasi kartun yang melecehkan Nabi Muhammad. Akibatnya muncul kecaman internasional, aksi-aksi protes, dan seruan untuk memboikot produk buatan Prancis.
Anadolu Agency, Daily Sabah
Dua kepala babi yang ditinggalkan teronggok di dekat tangga di dalam bangunan yang sedang direnovasi di dalam Masjid Agung di kota Compiegne di Oise, Prancis utara. (Foto: Daily Sabah)[/caption]
Pengelola masjid mengutuk aksi tersebut dan membuat pengaduan atas insiden ini.
Dewan Kepercayaan Muslim Prancis, French Council of the Muslim Faith juga mengecam insiden tersebut, dan menyatakan solidaritas dengan manajemen masjid dan komunitas.
Peristiwa ini terjadi di tengah meningkatnya retorika anti-Islam di Prancis menyusul pernyataan kontroversial oleh Presiden Emmanuel Macron.
Macron mengklaim Islam adalah "agama yang mengalami krisis,". Macron juga membela publikasi kartun yang melecehkan Nabi Muhammad. Akibatnya muncul kecaman internasional, aksi-aksi protes, dan seruan untuk memboikot produk buatan Prancis.
Anadolu Agency, Daily Sabah
Baca Juga :
