Goa Pancur Keindahan Alam Bawah Tanah Gunung Kapur

Goa Pancur Keindahan Alam Bawah Tanah Gunung Kapur
Goa Pancur Keindahan Alam Bawah Tanah Gunung Kapur (Foto : )
Goa Pancur telah menjadi kawasan wisata di kawasan gunung kapur. Apa uniknya? Goa Pancur ini di dalamnya ada sungai dan banyak sekali aliran air kecil yang memancur dari atas ke bawah. Makanya kemudian disebut Goa Pancur. Penasaran? Yuk liburaaan ...
Rasa penasaran dengan kawasan karst Pegunungan Kendeng Utara membawa saya sampai ke sini. Goa Pancur. Lokasinya berada di dalam kawasan karst atau kapur tersebut yang kaya dengan keindahan alam bawah tanah. Kendaraan saya arahkan ke selatan dari Kota Pati. Setengah jam perjalanaan saja sudah sampai di lokasi yang berada di Desa Jimbaran, Kecamatan Kayen. Tempat parkirnya meski sederhana tapi lumayan luas. Saya ketemu salah satu pemuda penggerak di Desa Jimbaran. Namanya Salam. Ia dan kawan-kawannya dalam beberapa tahun ini berupaya keras mengembangkan wisata Goa Pancur. Dari membuat fasilitas wisata, hingga mempromosikan melalui berbagai media. [caption id="attachment_395878" align="alignnone" width="900"]
Goa Pancur Keindahan Alam Bawah Tanah Gunung Kapur Pintu masuk mulai menyusuri lorong Goa Pancur diberi pagar besi supaya tidak asal dimasuki orang. Foto: Teguh Joko Sutrisno | ANTV[/caption] "Goa Pancur ini di dalamnya ada sungai dan banyak sekali aliran air kecil-kecil yang memancur dari atas ke bawah. Makanya kemudian disebut Goa Pancur," kata Salam. Dari tempat parkir, jalan kaki lima menit sudah sampai ke mulut Goa Pancur. Mulut Goa Pancur lumayan lega. Tingginya sekitar tiga meter, dengan lebar empat meter. Bagian dalamnya berongga. Pada sisi atas dan bawah terdapat banyak stalagtit dan stalagmit, khas goa di kawasan bukit karst. Mata air dari dalam goa membentuk sungai kecil yang alirannya sampai ke desa. "Nanti alirannya bergabung ke sungai di bawah, dan dimanfaatkan untuk pertanian, kolam ikan, dan lain-lain," jelas Salam. Wisatawan Goa pancur biasanya sekedar jalan-jalan di taman dan main air di mulut goa. Jika ingin menelusuri goa hingga ke lebih ke dalam harus ber-koordinasi dengan tim dari Pokdarwis yang mengelola Goa Pancur. "Di dalam itu yang agak terang bagian depan, tapi kalau masuk ke dalam harus dipandu oleh tim, karena dalamnya sekitar 800 meter sampai ujung, jadi gelap dan membawa alat penerangan," tambahnya. [caption id="attachment_395880" align="alignnone" width="900"]Goa Pancur Keindahan Alam Bawah Tanah Gunung Kapur Foto: Teguh Joko Sutrisno | ANTV[/caption] Yang perlu disiapkan untuk menelusuri goa adalah helm, rompi warna cerah, sepatu karet, dan senter untuk penerangan. Di awal penelusuran akan melewati pintu besi yang membatasi bagian luar dengan bagian dalam. Ada beberapa lampu sorot yang dipasang untuk menerangi bagian goa yang lebar. Lampunya cukup membantu wisatawan untuk melihat dengan jelas ornamen-ornamen di dinding dan langit-langit goa. Stalagtit dan stalagnitnya sangat indah. di beberapa bagian masih berselimut kristal yang merupakan proses pembentukan batu-batu di kawasan karst. Kalau melihat ke atas, akan banyak tetesan air,  yang kemudian membuat batuan kapur membentuk stalagmit dengan banyak lubang di sela-selanya. di tempat inilah ribuan kelelawar menemukan habitatnya. [caption id="attachment_395881" align="alignnone" width="900"]Goa Pancur Keindahan Alam Bawah Tanah Gunung Kapur Foto: Teguh Joko Sutrisno | ANTV[/caption] Kelelawar adalah binatang nocturnal, yang aktif di malam hari. sehingga pada siang hari seperti ini, kelelawar lebih banyak tidur di langit-langit goa. "Kalau malam itu kelelawarnya keluar goa mencari makan, seperti buah dan serangga, nanti kalau menjelang pagi balik lagi ke sini, tidur di langit-langit goa," lanjut Salam lagi. Penelusuran dilanjutkan lebih ke dalam. Kali ini melewati lorong selebar satu meter saja. Harus hati-hati, karena bagian dasarnya banyak batu dan lumpur. Perjalanan berujung pada rongga yang melebar.  Ada lubang kecil yang membentuk pancuran air. Untuk masuk ke lorong yang lebih dalam, ada lubang lagi. Namun untuk wisatawan hanya diijinkan sampai di lorong ini. "Terlalu riskan jika terus menembus sampai paling ujung. Hanya yang sudah punya pengalaman karena lubangnya sempit, dan benar-benar berhitung dengan cuaca, karena kalau hujan deras airnya bisa naik," ungkap Salam. Di dalam, rongga ornamen di dinding goa semakin beragam. Bisa dinikmati sambil menapaki bebatuan di dasar goa. Ada beberapa ornamen yang membentuk seperti binatang. Lama perjalanan dari masuk mulut goa, menyusurinya hingga keluar goa sekitar satu jam. Teguh Joko Sutrisno | Pati, Jawa Tengah