Mengejutkan, Letjen TNI (Pur) Djamari Chaniago Sebut Pengeroyokan Anggota TNI Masalah Kecil

Mengejutkan, Letjen (Purn) TNI Djamari Chaniago Sebut Pengeroyokan Anggota TNI Masalah Kecil (Foto VIVA)
Mengejutkan, Letjen (Purn) TNI Djamari Chaniago Sebut Pengeroyokan Anggota TNI Masalah Kecil (Foto VIVA) (Foto : )
Mengejutkan, Letnan Jenderal (Purnawirawan) Djamari Chaniago menganggap kasus pengeroyokan Anggota TNI adalah masalah kecil.
Pengeroyokan yang dilakukan anggota motor gede yang dipimpinnya itu, dianggapnya masalah biasa dan lumrah.Pernyataan mengejutkan itu diucapkan mantan Kepala Staf Umum TNI periode 2000-2004 saat diwawancarai sejumlah wartawan. "Sudah selesai. Jangan lagi kau tanya-tanya. Pak Dandim ada, Pak Subdenpom ada. Itu kesalahpahaman saja. Biasa itu, apa persoalan kecil saja bisa jadi besar," kata jenderal TNI kelahiran Padang, Sumatera Barat itu. seperti dikutip dari VIVA.co.id. Untuk diketahui, anggota klub motor gede Harley Davidson yang diketuai Letjen Djamari Chaniago mengeroyok dua prajurit TNI.Saat itu kedua korban yang bertugas di unit intel Komando Distrik Militer 0304/Agam, adalah prajurit TNI. Masing-masing bernama Serda Mistari dan Serda Muhammad Yusuf.Mereka berdua dipukuli secara membabi buta di depan kios di Simpang Tarok, Kelurahan Tarok Dipo, Kecamatan Guguk Panjang, Kota Bukittinggi, Sumatera Barat.Dalam video yang beredar di media sosial, tampak keributan terjadi pada Jumat 30 Oktober 2020.Peristiwa diketahui berawal saat kedua prajurit TNI itu sedang berkendara menuju markas Kodim Agam.Saat melintas di Jalan Dr Hamka, mendadak muncul konvoi rombongan motor gede yang dikawal polisi.Saat itu kedua prajurit TNI memilih menepi dan memberikan jalan kepada rombongan. Selepas itu mereka kembali melanjutkan perjalanan. Tapi ternyata dari belakang datang lagi rombongan moge lainnya.Dengan arogannya para pengendara moge itu menyalip dan meraung-raungkan mesin motor mahalnya di hadapan kedua prajurit TNI itu.Saking kagetnya, kedua anggota TNI ini nyaris jatuh. 
Serda Mistari dan Serda Muhammad Yusuf pun memberikan teguran dan menghentikan rombongan. Tapi teguran itu malah membuat para pengendara moge itu marah. Mereka menyerang kedua prajurit TNI itu dan memukulinya secara brutal hingga terluka. Belakangan diketahui, para pecinta Moge itu ternyata berasal dari Kota Bandung, Jawa Barat. Mereka adalah Klub Moge Harley Davidson Owner Group (HOG) Siliwangi.Mereka diketahui tengah melaksanakan kegiatan Touring dengan tema Long Way Up Sumatera Island sejak tanggal 29 Oktober hingga 6 November 2020.Rute perjalanan mereka dari Bandung menggunakan pesawat via Padang. Kemudian mereka melanjutkan perjalanan darat menggunakan Harley Davidson dengan rute Padang, Bukittinggi, Medan, Aceh. Mereka akan finish di Sabang, Aceh.Saat ini sudah ada 4 dari belasan pengeroyok Serda Mistari dan Serda Muhammad Yusuf yang telah ditahan dan ditetapkan sebagai tersangka.Para tersangka 'menginap' di Markas Porles Kota Bukittingi, mereka dijerat dengan Pasal 170 KUHP.