(Foto: Daily Mail/Reuters)[/caption][caption id="attachment_395090" align="alignnone" width="600"]
(Foto: Daily Mail/Anadolu Agency)[/caption]Di ibu kota Libya itu, massa juga menggelar aksi di mana mereka menginjak serta membakar poster Emmanuel Macron sebagai bentuk kemarahan.Pada Selasa (27/10/2020), Kementerian Luar Negeri Libya mengecam pernyataan yang mereka anggap sudah "sangat menyinggung dan ceroboh".Juru bicara kementerian luar negeri seperti dikutip media setempat menegaskan, Macron harus meminta maaf kepada 1,5 miliar umat Islam di dunia.Presiden Perancis berusia 42 tahun itu menjadi sasaran kecaman setelah berjanji bakal "menindak separatis Islam" di negaranya.Macron juga membela penerbitan kartun Nabi Muhammad yang membuatnya menuai kecaman dari dunia Islam.Pembelaan itu disampaikannya setelah seorang guru bernama Samuel Paty dipenggal oleh remaja Chechen berusia 18 tahun pada 16 Oktober.Guru Sejarah dan Geografi itu dibunuh setelah menunjukkan karikatur kontroversial tersebut, sebagai bagian dari materi kebebasan berekspresi.Sebagai respons atas kematian Paty, pemerintah menutup sebuah masjid yang berlokasi di Paris dan menggerebek lembaga Islam di sana.Macron sendiri menyebut Samuel Paty sebagai pahlawan, dan menekankan pembunuhan terhadapnya merupakan serangan atas kemerdekaan berpendapat. Daily Mail
Baca Juga :