Sekitar 3 tahun lalu, pada
KTT G20 2017, Jokowi mengajak Macron membuat vlog bersama. Presiden Prancis itu menyebut Jokowi sebagai "my friend."
Seperti diberitakan
liputan6.com, Sabtu (31/10/2020), pihak Kedutaan Besar Prancis di Jakarta mengaku telah mendengar ucapan Jokowi yang mengecam presiden Emmanuel Macron. Hal itu kini telah dilaporkan ke pemerintah di Paris.
"Kedutaan besar Prancis sudah mendengar pernyataan Presiden RI, Bapak Joko Widodo, yang diucapkan tadi siang, dan sudah menyampaikan pernyataan tersebut ke pemerintah Prancis di Paris," ujar pihak Kedubes Prancis kepada Liputan6.com, Sabtu (31/10/2020) malam.
Sementara terkait kabar Kedubes Prancis akan didemo awal pekan depan, pihak kedubes enggan berkomentar.
[caption id="attachment_395058" align="alignnone" width="600"] (Foto tangkapan layar Youtube #JKWVLOG Salam dari Emmanuel Macron)[/caption]
[caption id="attachment_395060" align="alignnone" width="600"] (Foto tangkapan layar Youtube #JKWVLOG Salam dari Emmanuel Macron)[/caption]
Hubungan Jokowi dan Macron sebetulnya cukup hangat. Macron memang belum pernah ke Indonesia, tetapi ia sudah bertemu Jokowi di acara internasional.
Pada KTT G20 2017, Jokowi mengajak Macron membuat vlog bersama. Presiden Prancis itu menyebut Jokowi sebagai "my friend."
https://www.youtube.com/watch?v=VVjBNdrWdRw
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo telah menegaskan bahwa Indonesia mengecam aksi kekerasan yang terjadi di Paris dan Nice. Indonesia juga mengecam pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron karena dianggap telah melukai perasaan umat islam di seluruh dunia.
"Indonesia juga mengecam keras pernyataan Presiden Prancis yang menghina agama Islam, yang telah melukai perasaan umat Islam di seluruh dunia," kata Jokowi.
https://twitter.com/jokowi/status/1322491546806071296
Jokowi menyebut, pernyataan Macron dapat memecah belah persatuan antar umat beragama di dunia. Padahal, saat ini dunia tengah dilanda pandemi virus corona (Covid-19).
"Di saat dunia memerlukan persatuan untuk menghadapi pandemi Covid-19," ucapnya.
Jokowi menegaskan bahwa tidak ada satu pun agama di dunia yang terkait dengan tindakan terorisme.
"Terorisme adalah terorisme. Teroris adalah teroris. Terorisme tidak ada hubungannya dengan agama apapun," tegas Jokowi.
Kebebasan berekspresi memang merupakan hak setiap manusia. Namun, kata Jokowi, kebebasan berekpresi yang mencederai kehormatan, kesucian serta kesakralan nilai-nilai dan simbol agama tidak bisa dibenarkan.
"Mengaitkan agama dengan tindakan terorisme sebuah kesalahan besar," jelas dia.
Jokowi menyebut pernyataan Presiden Macron dapat memecah belah persatuan antar umat beragama di dunia. Padahal, saat ini dunia tengah dilanda pandemi virus corona (Covid-19).
"Indonesia mengajak dunia mengedepankan persatuan dan toleransi beragama untuk membangun dunia yang lebih baik," tutur Jokowi.
Sumber Liputan6.com
Kedubes Prancis Sudah Lapor ke Presiden Macron Dikecam Oleh “Temannya”
Minggu, 1 November 2020 - 01:18 WIB