Pertumbuhan kubah lava di puncak Gunung Api Sinabung, Kabupaten Karo Provinsi Sumatera Utara, hingga hari ini, Jumat (30/10/2020), terus membesar.
Pengamat Gunung Sinabung Armen Putra menyatakan, terus membesarnya kubah lava tersebut bisa timbul potensi guguran dan awan panas.Kondisi itu bisa saja disebabkan karena adanya tekanan magma dari dalam perut gunung."Selagi kubah lava masih ada jadi potensi guguran dan awan panas masih tinggi. Untuk tekanan dan jarak luncur masih terus fluktuatif tergantung dari dorongan," kata Arme, Jumat (30/10/2020).Sementara itu, Armen mengungkapkan, Gunung Sinabung kembali mengalami erupsi dengan mengeluarkan material berupa awan panas guguran, pada Jumat, (30/10/2020) siang, sekitar pukul 12.03 WIB, sehingga menjadi kali kedua selama bulan Oktober 2020 ini."Kembali terjadi awan panas guguran lagi, dengan jarak luncur ke arah timur-tenggara sejauh kurang lebih 2500 meter," kata Armen.Sampai saat ini, lanjutnya, aktivitas gunung terpantau masih terus mengeluarkan material abu vulkanik dan dapat berubah sewaktu-waktu.Dikatakan, berdasarkan data sementara tersebut, maka status Gunung Api Sinabung masih ditetapkan pada level 3, dapat berubah tergantung suplai magma di dalam perut gunung.Atas itu, ia mengimbau, masyarakat atau pengunjung tetap menjauhi kawasan zona merah, radius 3 kilometer dari puncak gunung."Kemudian radius sektoral 5 kilometer untuk sektor selatan-timur, dan radius 4 kilometer untuk sektor timur-utara," tuntasnya, seperti dikutip dari rri.co.id .
Baca Juga :