KROSCEK: Presiden Jokowi Sanggup Jadi Dokter, Salam Sukses

fi
fi (Foto : )
Muncul di media sosial, unggahan yang menyebut jika Jokowi sanggup menjadi dokter, salam sukses untuk Jokowi.
Beredar di media jejaring sosial Facebook dari akun atas nama Cherry Chups berupa unggahan foto Presiden Jokowi tengah mengenakan jas putih ala seorang dokter, lengkap dengan asesoris protokol kesehatan. Dibawah foto Jokowi terdapat nama Presiden Joko Widodo dengan centang biru (tanda akun resmi), dan narasi dengan penjelasan sebagai berikut:
“Pemerintah berupaya bergerak cepat untuk melakukan penanganan pandemi Covid-19. Meski demikian, pemerintah juga memperhatikan aspek keselamatan, utamanya terkait rencana vaksinasi Covid-19 kepada masyarakat luas. Rencana ini harus dilakukan dengan hati-hati, jangan sampai tergesa-gesa.Dalam pelaksanaannya nanti, vaksin tersebut akan didistribusikan melalui dua skema, yakni skema gratis dan mandiri. Saya menginginkan agar masyarakat yang mendapatkan vaksin melalui skema mandiri dapat memperolehnya dengan harga yang terjangkau”. Dalam unggahannya pemilik akun menuliskan status dengan menyebut: “Kalau Jokowi sanggup menjadi dokter , ngapain dokter kadrun ala barat menilai buruk kepada Jokowi , alasan cuma satu yaitu mereka tidak mau Indonesia maju , salam sukses buat Jokowi…” [caption id="attachment_393535" align="alignnone" width="497"] Postingan akun Cherry Chups. (Screenshot Facebook)[/caption] Postingan yang dibagikan sejak 27 oktober 2020 tersebut, telah direspon 12 reaksi dan 16 komentar. Lantas benarkah klaim sumber menyebut Jokowi sanggup menjadi dokter? Berikut krosceknya. Penelusuran Kroscek ANTVklik, menelisik postingan di Facebook, berdasar nama Presiden Joko Widodo centang biru yang tertera dalam unggahan,  diperoleh hasil bahwa pemilik akun Cherry Chups membagikan postingan dari akun resmi Facebook Presiden Republik Indonesia, @Presiden Joko Widodo. Dalam akun resmi Facebooknya Jokowi menyampaikan tentang seputar vaksin dalam penanganan pandemi Covid-19. “Pemerintah berupaya bergerak cepat untuk melakukan penanganan pandemi Covid-19. Meski demikian, pemerintah juga memperhatikan aspek keselamatan, utamanya terkait rencana vaksinasi Covid-19 kepada masyarakat luas. Rencana ini harus dilakukan dengan hati-hati, jangan sampai tergesa-gesa.Dalam pelaksanaannya nanti, vaksin tersebut akan didistribusikan melalui dua skema, yakni skema gratis dan mandiri. Saya menginginkan agar masyarakat yang mendapatkan vaksin melalui skema mandiri dapat memperolehnya dengan harga yang terjangkau” demikian penjelasan dalam kolom status akun resminya, yang ditulis pada 26 Oktober 2020, pukul 17.37  WIB Postingan resmi dari akun Facebook Presiden Joko Widodo ini telah direspon publik dengan 95 reaksi, 6 ribu komentar, 1,2 ribu kali dibagikan. Kemudian penelusuran foto dalam unggahan, lewat reverse image search, pencarian teratas mengarah Instagram resmi Presiden Jokowi, @jokowi, dan laman sinarpaginews.com, dalam artikel berjudul “Presiden Joko Widodo: Indonesia Mampu Produksi Vaksin Sendiri”, (13/8/2020). Dalam akun resmi Instagramnya, Jokowi membagikan postingan yang persis sama dengan yang diposting di akun resmi Facebooknya. Kemudian di laman sinarpaginews.com, dalam artikel dijelaskan Presiden Joko Widodo dalam kunjungan kerjanya ke Kota Bandung pada Selasa, 11 Agustus 2020, meninjau kesiapan dan fasilitas produksi milik BUMN produsen vaksin dan antisera Bio Farma. Kemampuan Bio Farma sebagai perusahaan produsen vaksin telah diakui dunia di mana produk-produknya telah menjangkau lebih dari 140 negara di dunia. "Saya ingin melihat bagaimana Bio Farma yang telah memproduksi vaksin yang telah dikirimkan ke 149 negara baik itu vaksin polio, difteri, BCG, dan lain-lain," ujar Presiden selepas peninjauan di fasilitas produksi Bio Farma. "Ini menunjukkan bahwa negara kita mampu memproduksi vaksin sejak lama. Bio Farma berdiri setelah 1890, sudah lebih dari 100 tahun yang lalu," imbuhnya. (Link: http://m.sinarpaginews.com/nasional/31314/presiden-joko-widodo-indonesia-mampu-produksi-vaksin-sendiri.html) Dari sumber artikel dan akun medsos tidak menyebutkan Jokowi sanggup menjadi dokter. Jadi pemilik akun Cherry Chups memberikan klaim yang tidak ada hubungannya dengan konteks asli dalam postingan. Dari kroscek dan penjelasan dapat disimpulkan klaim Jokowi sanggup menjadi dokter adalah tidak benar. Informasi termasuk dalam kategori misleading content atau konten yang menyesatkan. Misleading content dibentuk dengan cara memanfaatkan informasi asli, seperti gambar, pernyataan resmi, atau statistik, akan tetapi diedit sedemikian rupa sehingga tidak memiliki hubungan dengan konteks aslinya.